Selasa siang Arumi berjanji untuk makan siang dengan Aruna. Kantor keduanya juga tidak terlalu jauh.
Arumi mengemudikan motornya kearah restoran yang Aruna inginkan. Restoran dengan masakan pedas yang melegenda.
Arumi memarkir motornya dan langsung masuk. Konsep restoran ini adalah prasmanan sehingga Arumi langsung memilih makanannya. Setelah membayar Arumi membawa nampan berisi makanan dan minumannya.Matanya mencari keberadaan Aruna. Rupanya adiknya itu sudah menunggu dengan sebuah nampan di depannya.
Bertepatan dengan Arumi yang melenggang membawa nampan punggung seorang pria menabraknya.
Arumi sempat akan menggerutu saat pria itu menoleh.
"Pak Andri? "
"A.. Arumi? "
Arumi dan Andri memutus kontak mata mereka. Terlebih beberapa teman Andri sudah memanggil pria itu untuk mengambil makanan.
Arumi segera melangkah menuju Aruna sementara Andri mengambil makan.
"Siapa mbak? "Tanya Aruna begitu Arumi sudah duduk didepannya.
"Bosnya suamimu. "Jawab Arumi pelan.
Aruna mengangguk. Dhani sudah menceritakan perihal pertemuan Arumi dan Andri.Aruna dan Arumi menghabiskan makanannya dengan obrolan ringan. Semenjak Aruna pindah rumah memang intensitas pertemuan mereka berkurang.
"Mbak, dia kesini. "Bisik Aruna seraya menatap sosok dibelakang Arumi. Arumi hanya diam tak berani menoleh.
"Arumi. "
Arumi menoleh.
Andri rupanya."Pak Andri. "Jawab Arumi pelan.
"Boleh saya minta nomor ponsel kamu? "
Hampir saja Aruna tergelak. Untung dia masih dapat mengendalikan. Ingat, laki-laki ini adalah bos suaminya.
"Ponsel saya? "Tanya Arumi ragu.
Mengapa pria beristri ini menginginkan ponselnya.
"Ya, saya ingin mengenal kamu lebih dekat. "Ucapan Andri membuat Arumi naik darah. Dia bukan wanita murahan yang akan menjadi selingkuhan.
"Mohon maaf pak, saya sibuk. "Tukas Arumi kemudian mengambil tasnya dan berlalu.
Aruna mengikuti langkah kakaknya.
"Aku banyak kerjaan Runa. Sampe ketemu. "Pamit Arumi dan segera mengendarai motornya meninggalkan restoran.
Tak mau berlama-lama Aruna juga segera mengendarai motornya kembali ke kantor.
Sementara Andri hanya mengamati kedua wanita itu pergi. Baru kali ini dia merasa serendah ini. Ditolak bahkan sebelum dia melakukan apapun.
...
"Mas Dhani. "Panggil Aruna saat dia melihat mobil suaminya sudah terparkir.
Dhani yang sedang menonton tv menatap istrinya yang baru masuk rumah.
Aruna mencium tangan Dhani kemudian duduk disamping suaminya."Bos mas keterlaluan! "Protes Aruna sembari minum air dingin milik Dhani.
Dhani mengernyit heran.
Apa maksudnya?"Masa dia minta nomernya mbak Arumi. "Adu Aruna sembari menatap suaminya.
"Terus apa masalahnya? "Tanya Dhani tak mengerti.
"Kan dia udah berkeluarga mas. "Protes Aruna karena Dhani masih santai saja.
"Darimana kamu tau? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Pagar Ayu Aruna
General Fiction(TAMAT) Bukan, ini bukan cerita tentang Aruna. Tapi tentang Arumi, kakak perempuan Aruna. Tentang Arumi dan Andri