Kandungan Arumi sudah jalan 5 bulan. Andri sudah melarang Arumi untuk naik motor. Dia sendiri yang mengantarkan Arumi kemanapun.
"Udah siap semua? Nena baru aja bangun. "Tanya Laras, mertua Arumi yang memang setiap pagi berada di rumah Arumi untuk mengurusi Nena karena Arumi dan Andri harus berangkat lebih pagi sementara Nena tidak mau bangun mandi lebih pagi.
"Sudah ma, sudah sarapan juga. "Jawab Arumi sembari mencium tangan Laras.
Laras mengangguk.
"Ya sudah. Hati-hati di jalan. "Ujar Laras seraya mengamati rumah minimalis anaknya.
Meskipun keduanya bekerja namun kebersihan rumah tetap terjaga. Arumi juga sudah selesai masak untuk sarapan.
Bahkan semenjak Laras harus ke rumahnya tiap pagi dan nantinya suaminya menyusul, Arumi selalu memintanya untuk sarapan disini sekalian menemani Nena sarapan.
"Ma, kami berangkat. Nanti papa kesini kan? "Pamit Arumi setelah memakai sepatunya.
"Iya, masih jalan pagi papa. "Jawab Laras sembari duduk di ruang tamu.
Andri yang baru keluar kamar mencium tangannya sebelum menghampiri Arumi di garasi.
"Assalamualaikum ma. "Ucap keduanya serempak.
"Waalaikum salam. "
Andri mengemudikan mobilnya ke kantor Arumi dulu baru nanti dia akan ke lahan.
"Mas aku nanti pulang lebih awal. Jam 3 an. "Ucap Arumi mengingat ini hari Jumat.
"Oke. Nanti mas jemput jam segitu. "Jawab Andri dan masih fokus menyetir.
20 menit kemudian mereka sampai kantor Arumi.
"Mas aku kerja dulu ya. "Pamit Arumi sembari mencium tangan Andri.
Andri mengangguk dan mengecup kening Arumi.
"Take care. Nanti mas jemput. Dadah adek. "Ucap Andri sembari mengelus perut istrinya.
"Sure, mas juga. "Jawab Arumi kemudian keluar mobil.
Andri menunggu Arumi masuk gerbang kantor baru kemudian dia melajukan mobilnya ke lahan miliknya yang memakan waktu sekitar 30 menit dari sini.
...
Arumi dan Andri masuk rumah dengan Nena yang masih terisak di pelukan Laras.
Arumi dan Andri mencium tangan Laras sebelum memusatkan perhatian pada putrinya.
"Kenapa nak? "Tanya Andri pelan.
"Kata....kata Tante Alma bunda jahat. "
Tante Alma? Arumi mengernyit tak mengerti.
"Siapa Tante Alma? "Tanya Arumi sembari duduk di samping Laras.
Laras mengenggam tangannya.
Andri hanya diam."Alma itu adiknya Rika, mamanya Nena. "
Arumi terdiam. Dia tidak bisa melakukan apa-apa."Emang bunda jahat? "Tanya Andri pelan. Nena menggeleng.
"Nena udah bilang ke Tante Alma kalo bunda baik tapi Tante malah marah-marah ke Nena. "
Andri menahan emosinya.
"Nena, ayo ikut opa jemput om Gilang di stasiun. "Ajak Bagas, ayah Andri yang baru saja datang.
Mendengar ajakan itu Nena menghentikan tangisnya dan keluar rumah mengikuti Bagas.
"Kenapa Bu? "Tanya Arumi lembut.
"Tadi Alma telepon. Nena ceria banget bilang kalo mau punya adik. Entah apa yang diomongin sama Alma tapi Nena jadi kesel. Dia bilang bundanya baik, nanti ada adek juga bunda tetep baik. Eh Alma marah-marah dan Nena nangis. Dia kan gak pernah dibentak selama ini. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Pagar Ayu Aruna
General Fiction(TAMAT) Bukan, ini bukan cerita tentang Aruna. Tapi tentang Arumi, kakak perempuan Aruna. Tentang Arumi dan Andri