Aruna menghampiri Arumi yang baru keluar kamar.
"Mbak, ada berita penting. "Ujar Aruna menggebu.
Arumi yang baru bangun menanggapi dengan malas.
"Apa sih Runa. Mbak capek. Jangan ganggu dulu lah weekend gini. "Ujar Arumi sembari keluar rumah. Dia berencana untuk lari pagi sembari merefresh pikirannya setelah bekerja selama 5 hari.
"Mbak! "Teriakan Aruna dia abaikan.
Arumi berniat untuk lari pagi mengelilingi kompleks dan sarapan nasi jagung di depan kompleks.
Arumi melakukan kegiatannya sekitar 2 jam sebelum dia kembali ke rumah dengan empat bungkus nasi."Assalamualaikum. "Kata Arumi seraya masuk pagar rumahnya.
Dia sedikit heran mengapa beberapa orang duduk di kursi teras rumahnya.
Dengan senyum kaku Arumi masuk rumah."Pak Andri? "Tanya Arumi heran dengan adanya Andri di ruang tamu rumahnya. Andri datang dengan beberapa orang yang tidak Arumi tau.
"Arumi, masuk dulu. "Ujar Candra melihat putri sulungnya terpaku.
"Iya ayah. "
Arumi melenggangkan kaki ke ruang makan. Disana ada Aruna dan Dhani.
"Ada apa sih? "Tanya Arumi dan memberikan bungkusan nasi pada Dhani yang memang duduk didekat dia berdiri.
"Mbak, Pak Andri mau melamar. "
Arumi terdiam.
Melamarnya?"Gila, aku mau dijadiin istri kedua? "Tanya Arumi shock.
Dhani dan Aruna membelalakkan matanya.
Jadi Arumi belum tau?"Mbak, Pak Andri kan duda. "Bisik Dhani pelan agar tidak terdengar sampai ke ruang tamu.
Maklum, rumah keluarga Candra adalah tipe rumah minimalis.
Arumi terdiam.
Benarkah ini?
Jadi... Andri duda?
"Mbak... "Panggil Aruna karena Arumi hanya diam.
"Arumi. "
Ketiganya menoleh. Ratih menghampiri mereka.
"Kok belum mandi? Mandi dulu cepet. Udah ditunggu loh. "
Sayangnya kamar Arumi berada di samping ruang tamu.
"Mbak, pake kamarku aja. "Ujar Aruna melihat kebingungan kakaknya.
"Tapi baju aku? "Protes Arumi dengan usulan Aruna.
"Arumi. "Panggil Ratih lagi karena Arumi tidak segera beranjak.
Arumi masuk ke kamar Aruna. Sementara itu Aruna ke kamar Arumi untuk mengambilkan baju yang sopan untuk kakaknya itu.
Setelah mandi dan merias wajahnya sedikit Arumi keluar kamar Aruna dan berjalan ke ruang tamu."Nah ini putri saya, Arumi Salsabila. "Kata Candra saat Arumi duduk disampingnya.
Arumi menatap tiga orang didepannya. Andri dan kedua orangtuanya.
"Arumi, nak Andri datang kesini untuk melamarmu menjadi istrinya. "Jelas Candra membuat Arumi terhenyak.
Istri?
Tunggu dulu! Arumi bahkan belum mengenal laki-laki didepannya.
"Ayah... "
Arumi menatap Candra meminta bantuan. Dia butuh waktu untuk berpikir dan tidak semudah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pagar Ayu Aruna
General Fiction(TAMAT) Bukan, ini bukan cerita tentang Aruna. Tapi tentang Arumi, kakak perempuan Aruna. Tentang Arumi dan Andri