Mas Andri tidak bisa bergabung denganku untuk olahraga pagi. Dia berjanji akan menjemputku pukul 10.
"Mbak, nak Andri udah didepan. "
Itu suara ibu yang bisa kudengar tanpa membuka pintu.
Aku mengambil tasku dan keluar kamar menghampiri Mas Andri yang duduk di teras.
Ada gadis kecil disampingnya."Nena, kenalkan ini Tante Arumi. "
Aku tersenyum kepada gadis kecil didepanku.
Nena hanya tersenyum dan mencium tanganku.
"Nena usianya berapa? "Tanyaku membuka pembicaraan.
"5 tahun Tante. "
Aku mengangguk sembari tersenyum. Mataku menatap Mas Andri.
"Jadi berangkat mas? "Tanyaku dan dijawab anggukan mas Andri.
Setelah berpamitan kepada ibu dan ayah kami bertiga masuk mobil Mas Andri.
"Aku didepan ayah. "Ujar Nena saat kami akan masuk mobil.
Okee sepertinya dia tidak cukup welcome denganku.
Saat aku akan membuka pintu belakang tangan Nena mencegah."Tante juga, aku mau didepan sama Tante. "
Aku terhenyak. Bukankah tidak boleh?
"Sayang, gak boleh berdua di kursi depan ya. "Ujar Mas Andri mencoba menjelaskan.
"Tapi aku mau duduk sama Tante. "
Aku tersenyum."Yasudah, Nena duduk dibelakang ya sama Tante? "Tawaranku dibalas anggukan Nena.
Akhirnya kami bertiga masuk mobil dengan aku dan Nena di jok belakang.
Suasana didalam mobil hening. Mas Andri juga tak berniat memutar musik selama perjalanan.Mobil berhenti di parkiran sebuah mall yang dapat ditempuh 30 menit dari rumahku.
"Ayo turun. "Ajak Mas Andri kepada kami berdua. Aku membantu Nena turun baru kemudian mobil dikunci oleh Mas Andri.
Kami bertiga berjalan kedalam dengan Nena yang digandeng Mas Andri sementara aku ada disamping kanan Nena.
Oh tidak, aku tidak seinisiatif itu untuk menggandeng Nena. Ingatlah kami baru saja bertemu. Aku juga belum menjawab lamaran ayahnya kepadaku.
Nena meminta langsung ke food court karena katanya belum sarapan."Gak papa kan kita ke food court? "Tanya Mas Andri membuatku mengangguk.
"It's oke. "
Saat akan ke food court kami melewati counter makeup langgananku. Kontan saja aku langsung berhenti.
"Mas sama Nena ke food court aja dulu. Aku mau beli sesuatu. "Ucapku sembari menunjuk counter.
Mas Andri menatap counter yang aku tunjuk.
Dia mengeluarkan dompetnya."Butuh berapa? "
Hah?
Maksudnya?"Enggak, aku pake uangku sendiri. "
Author POV
Andri terhenyak. Baru kali ini saat kencan ada wanita yang membayar belanjanya sendiri. Biasanya harus dia yang membayar.
"Arumi.... "
"Papaaa ayo makan. "Rengekan Nena berhasil memotong ucapan Andri.
"Mas makan dulu sama Nena. Aku nyusul. Nena, mau boba? "Tanya Arumi kepada Nena sembari mensejajarkan tingginya dengan Nena.
Mendengar tawaran Arumi langsung saja Nena mengangguk dengan tersenyum lebar. Dia langsung menarik tangan Andri untuk berjalan ke food court.
"Kita bicarakan nanti. "Tandas Andri kepada Arumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pagar Ayu Aruna
General Fiction(TAMAT) Bukan, ini bukan cerita tentang Aruna. Tapi tentang Arumi, kakak perempuan Aruna. Tentang Arumi dan Andri