Arumi terpaksa harus lembur hari ini. Pekerjaannya tidak bisa diserahkan kepada siapapun.
"Arumi, hasil lab aku taruh sini ya? "Tanya Silvia, teman satu ruangan Arumi.
"Iya, nanti gue cek terus gue isi semua ke sistem. "Jawab Arumi tanpa menoleh dan masih menatap layar komputer didepannya. Matanya meneliti setiap huruf yang dia ketik sebelum besok semua harus dia print dan diserahkan kepada atasannya.
Tak hanya Arumi, hampir seluruh pegawai hari ini lembur. Biasa, akhir tahun berarti seluruh laporan dalam setahun harus dibukukan.
Arumi masih sibuk mengetik saat handphonenya berdering.
"Ya halo? "Ujar Arumi tanpa melihat siapa peneleponnya.
"Arumi! Lagi dimana? "
Arumi mengenali suara ini. Felia.
"Lagi lembur. Kenapa? "Tanya Arumi balik.
"Sampe jam berapa? Aku, Rinda, Kelvin sama Tyo lagi di kafe biasanya nih. "
"Aku lagi sibuk akhir tahun nih. Next time aja ye? Bye. "
Arumi menutup teleponnya dan kembali fokus ke pekerjaannya.
Handphonenya bergetar menandakan ada pesan masuk. Pasti dari Felia, begitu pikir Arumi.
Arumi meneruskan pekerjaannya hingga 1 jam kemudian.
Setelah pekerjaannya selesai Arumi menatap jam dinding yang ada di ruangannya.
Pukul 10 malam.
"Mbak Arumi, kopinya. "Ujar Fina, salah satu ob yang lembur hari ini.
"Makasih ya Fin. "Ujar Arumi dan menyesap jatah kopinya.
Arumi menghabiskan kopinya sebelum berpamitan kepada Silvia dan Bu Rina, bosnya di satu departemen.
Arumi merasa tak perlu menghubungi bos besar karena pekerjaannya sudah selesai. Arumi terus berjalan kearah parkiran motor saat matanya menatap sesuatu didepan kantornya.
Mobil berwarna putih itu mencuri perhatian Arumi.
Arumi kembali memeriksa handphonenya.
Ada pesan dari Andri.
Mas Andri (20.57):
Ayahmu bilang kamu lembur? Saya tunggu didepan. Motormu ditinggal saja.
Arumi terhenyak. Sudah satu jam lebih dan Andri masih disana?Arumi berlari dari parkiran motor menuju gerbang depan kantornya.
Batinnya semakin yakin itu Andri setelah melihat plat nomor mobil."Pak, titip motor ya. "Ujar Arumi kepada satpam yang berjaga.
Arumi menghampiri mobil Andri.
"Mas Andri. "Ujar Arumi sembari mengetuk jendela samping kemudi.
Jendela terbuka. Andri menoleh setelah menatap ponselnya.
"Sudah siap pulang? Ayo masuk. "Ajak Andri sembari membukakan pintu mobil dari dalam.
Arumi memutar dan masuk mobil Andri.
"Mas maaf aku beneran enggak cek handphone. "Ujar Arumi meminta maaf.
"Gak papa. Kebetulan aku juga lagi free. "Jawab Andri sembari melajukan mobilnya meninggalkan kantor Arumi.
"Sudah makan malam? "Tanya Andri memulai pembicaraan.
Arumi mengangguk.
"Udah, tadi abis Maghrib ada jatah makanan lembur. "Jawab Arumi sembari mengirimkan pesan kepada ibunya bahwa dia pulang bersama Andri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pagar Ayu Aruna
General Fiction(TAMAT) Bukan, ini bukan cerita tentang Aruna. Tapi tentang Arumi, kakak perempuan Aruna. Tentang Arumi dan Andri