-- I Never thought that you would be the one to hold my heart --
[ Christina Perry ]
***
Seoul, 2015
Suara alarm membangunkan Ara dari tidurnya. Ia membuka mata dengan malas dan mematikan alarm di meja, lalu mengambil handphone hanya untuk melihat sudah jam berapa sekarang.
Bau parfum mengganggu penciuman Ara. Dilihatnya Cloudy tampak sudah rapih mengenakan pakaian, blouse berwarna pastel dengan paduan celana bahan berwarna hitam. Tumben sekali. Actually, She isn't morning person.
Hari ini gadis itu akan mengunjungi kedutaan Indonesia untuk mengurus berkas-berkas ijin menikah. Luar biasa rasanya melihat sahabatnya bersiap-siap melangkahkan kaki menuju kehidupan yang baru bersama lelaki yang dicintainya.
Cloudy merapihkan sedikit rambutnya yang dibiarkan tergerai. Ia mengambil tasnya sebelum berangkat. Mereka berjanji akan bertemu malam nanti. Saudara sepupu Ji-Hyuk, Seok-joong. yang mereka temui di Jeju beberapa minggu lalu mengundang mereka untuk makan bersama dihari ulang tahunnya.
Ara akan ikut datang karena Cloudy dan Ji-Hyuk memaksanya untuk datang.
Sesungguhnya gadis itu tidak punya banyak teman di Korea. Selain karena sikap Ara yang cenderung tertutup mungkin juga karena Ara adalah tipe orang yang membosankan bagi sebagian orang. Dia tidak punya banyak teman Indonesia, juga sedikit sekali teman Korea. Ara juga sering sekali menolak ajakan untuk pergi bersama dengan teman maupun rekan kerjanya. Bukan karena tidak ingin menjalin hubungan baik dengan mereka, hanya saja Ara memang tidak suka minum-minum.
Well, Tidak minum-minuman keras bagi sebagian warga Korea sangatlah hal yang sulit. Berkumpul dengan menyantap makanan dan minum soju atau beer sudah menjadi budaya tersendiri di tanah Raja Sejong yang Agung ini. Karena itu Ara selalu menghindari minum Soju atau Bir apalagi jika bersama orang yang tidak dikenal secara baik.
Ara bercermin dan merapihkan dirinya. menyemprotkan parfum dan menyapukan sedikit lipstik ke bibirnya.
Ara menunggu Bus di halte yang tidak jauh dari apartemen tempat tinggalnya. Berbeda dengan di jakarta yang selalu ada angkutan umum disetiap jengkalnya, di Seoul harus berjalan menuju halte-halte yang telah disediakan. Tidak bisa turun dan naik semaunya, kecuali jika naik taxi tentu saja.
Tak lama Bus yang ditunggunya datang.
Ara tersenyum melihat gambar besar yang tertempel di badan Bus itu. Gambar tujuh orang pria.
"Dia benar-benar popular rupanya." Gumamnya sebelum masuk kedalam bus. Ara bisa mengenali si rambut pirang dengan jelas.
***
Para mahasiswa duduk dikursi yang mereka pilih masing-masing. Dosen muda itu sudah memulai kelasnya hari ini. Di Hankuk Ara menjadi dosen di dua jurusan berbeda. Dia mengajar Basic Indonesia di jurusan Bahasa indonesia. Sementara hari ini Ara mengajar di kelas Sastra Inggris untuk mata kuliah Academic Writing. Hankuk dikenal sebagai salah satu universitas di Korea yang memiliki jurusan bahasa terlengkap.
Ara juga tidak mengerti bagaimana ia bisa terdampar dijurusan ini sementara kuliahnya sendiri adalah ilmu politik. Menurut penelitian hampir 80% orang bekerja tidak sama dengan jurusan yang mereka ambil saat kuliah, dan ini lah yang sedang Ara lakukan.
Ara mendapatkan pekerjaan ini setelah pihak kampus melihat tulisannya yang masuk kedalam nominasi 20 besar di seluruh dunia dalam kompetisi menulis Internasional yang di adakan Cambridge University.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN : The Rain Will Heal The Pain [END]
FanfictionTiara gadis muda yang jatuh cinta pada seorang Idol K-pop ternama. Karena sebuah skandal ia memutuskan untuk beranjak pergi, meninggalkan hatinya demi sepenggal mimpi. Mimpinya maupun mimpi pria itu. Ini kisah tentang rindu, tentang rasa yang terus...