24. Ex

86 17 9
                                    

I fucking love you more than words can describe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I fucking love you more than words can describe.

- Unknow -

***

It's not over yet between us, isn't it?

Ara tidak bisa berpikir, dia tidak bisa lagi mengelak atau menghindar. Seokjin yang ada di hadapannya dengan sejuta kepedihan dan luka, serta perasaan rindu yang membuncah membuatnya tidak bisa menutupi lagi isi hatinya.

"Bogoshiposo." Bisik pria itu

Mengantarkan gelenyar panas dan dentuman tidak karuan di hati Ara.

Satu kecupan demi kecupan, belaian yang lembut, rangkulan erat dan semua  bahasa tubuh tanpa kata yang mengikat mereka, membakar perlahan, meleburkan rindu yang terlalu lama ditahan.

Hal ini membuat keduanya tersadar jika tidak ada yang pernah benar-benar berakhir di antara mereka.

Apakah ini hal yang tepat??

Seokjin menaruh satu tangannya ditengkuk gadis itu, satu tangan lainnya di pinggang. Dia merapatkan diri, memperdalam ciuman, meniadakan jarak, menghempaskan semua luka dan kecewa.

Inilah yang pria itu inginkan, membawa Ara dalam dekapannya.

Di ambang batas kewarasannya Ara mengambil langkah mundur, nafasnya tersengal, hasratnya bergemuruh, namun akal sehatnya berteriak untuk berhenti. Mencegah mereka dari sebuah penyesalan karena mengambil langkah terlalu jauh. 

Seokjin menatap. Dadanya naik turun, nafasnya putus-putus.

"Kau paling hebat menahan diri." Ucap pria itu mengejek, ingat bagaimama Ara selalu menghentikan mereka berdua saat hasrat menjadi berlebihan. Ara adalah gadis yang berprinsip segala hal harus dilakukan dengan akal sehat bukan karena nafsu maupun emosi sesaat.

"Akan ku biarkan kali ini." Sambung pemuda itu, mengambil sebotol air dan menenggaknya untuk menenangkan diri.

"Tidak akan ada lain kali." Ucap gadis itu dengan suara bergetar.

Seokjin tersenyum miring.

"Bukankah sudah jelas?" Pria itu berkata lagi, matanya berbinar penuh kemenangan.

Seokjin tahu dia memenangkannya, apa yang dia inginkan, apa yang dia rasakan semuanya tampak nyata dihadapannya.

"Apa yang jelas Kim Seokjin-ssi?"

"Kau adalah milikku." Ucapnya tegas.

Ara membeku sesaat, jantungnya kembali berdentum hebat.

"Kau tidak bisa mengklaim sesuatu tanpa persetujuan bersama." protes gadis itu.

"Lalu Perpisahan kita? Kau yang menentukannya sendiri." Sahut Seokjin

"Maka Kali ini aku yang akan menentukannya." Sambung Seokjin.

RAIN : The Rain Will Heal The Pain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang