-- On the first page of our story, the future seems so bright --
[ Rihana ]
***
California to Los Angles , Mei 2019
"Bagaimana rasanya berpacaran dengan seorang idol?" Stevani bertanya, dia sedang sibuk menyetir mobil yang dipinjamnya dari George, si bartender bertato di pub yang mereka datangi tempo hari.
"Yeah. Begitulah." Jawab Ara enggan menjelaskan lebih jauh.
"Apa kalian berkencan secara sembunyi-sembunyi? Ada aturan tidak boleh berkencan bagi para selebriti di Korea, kan? Apa lagi jika dia seorang idol."
"Tentu. Fans di Korea dan internasional jauh berbeda," Ujar Ara.
Stevani menganggukan kepalanya, sebagai seorang K-popers dia sangat hafal dengan karakter berbeda fans di Korea. Hidup seorang publik figure di negara itu sangat berpengaruh pada pendapat dan opini publik. Jauh berbeda dengan negara lain. Di Amerika sendiri jarang orang yang begitu perduli dengan kehidupan percintaan seorang seleberiti hingga ada larangan berkencan.
"Aku tidak mengerti bagaimana bisa ada aturan tidak masuk akal seperti itu." Ujar Stevani.
"Mereka membangun industri yang berkesinambungan antara fans dan artisnya. Para fans itulah yang membesarkan mereka. Lihat saja BTS saat ini, semua tidak luput dari bantuan tangan para Army." Ara mencoba menjelaskan dengan singkat.
"Tapi tidakkah menurutmu itu tidak masuk akal? Melarang idol berkencan? Menjadikan kencan sebuah skandal? Mereka masih muda, bagaiamana mungkin tidak punya kekasih." Stevani tetap pada pendiriannya.
"Entahlah." Ara merebahkan tubuhnya, memandangi jalanan California menuju Los Angles.
"Industri entertaiment Korea seolah menciptakan ilusi bagi fans mereka, banyak gadis yang termakan oleh delusi mereka sendiri, seolah mereka bisa memiliki." Stevani masih melanjutkan perkataannya.
"Seperti kau mengira diriku dulu?" Ara tertawa mengingat hal itu.
"Yeah." Stevani ikut tertawa bersamanya.
Dulu saat mereka baru saling mengenal, Stevani sempat mengira Ara sedang ber-delusi menjadi mantan pacar Kim Seok-jin, seorang idol dari grup band asal negeri gingseng yang sedang naik daun. Namun melihat gadis itu terus menangis dalam tidurnya, bermimpi buruk, mengurung diri di toilet hanya untuk menangis, membuat Stevani meyakini bahwa gadis itu bukan hanya sedang berkhayal. Dia adalah gadis yang sedang patah hati.
"Dulu kalian sering kencan dimana?" Stevani bertanya lagi.
"Mc.D"
"Hah? Mc. Donald?"
Ara tertawa. "Big mac dan Mocca Fload."
"Wah... tapi asal bersama orang yang kau sukai segalanya terasa menyenangkan, bukan begitu?" Sambung Stevani.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN : The Rain Will Heal The Pain [END]
FanficTiara gadis muda yang jatuh cinta pada seorang Idol K-pop ternama. Karena sebuah skandal ia memutuskan untuk beranjak pergi, meninggalkan hatinya demi sepenggal mimpi. Mimpinya maupun mimpi pria itu. Ini kisah tentang rindu, tentang rasa yang terus...