28. Can we try it once more?

62 10 4
                                    

- We're not broken just bent and we can learn to love again -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- We're not broken just bent and we can learn to love again -

[ PINK ]

***


Seok-jin terlihat kesal juga cemas, dari gawainya dia mencoba menelpon Jiwon berkali-kali. Gadis itu tidak mengangkat satupun panggilannya atau membalas pesannya.

Min-jung si asisten manager berkata jika manager dari gadis itu mencarinya yang hingga selarut ini belum juga kembali ke apartemen mereka.

Seperti dugaannya Jiwon akan bersikap kekanakan, bagaimana dia mendatangi Ara begitu saja membuat pria itu sedikit cemas. Dia tahu jika Jiwon cukup berat menerima apa yang di ungkapkannya.

Jujur saja Seok-jin sedikit merasa bersalah karena telah menyakiti hati gadis itu. 

Apakah dia terlalu kejam?

Sesungguhnya dia tidak bermaksud untuk melukai Jiwon seperti itu. Seok-jin hanya tidak bisa terus terlibat dalam ikatan yang ia tidak bisa melakukannya dengan tulus. Apa lagi setelah mengetahui fakta apa yang selama ini Ara sembunyikan darinya. Tapi apa semua itu alasan yang tepat untuk menghilang hingga selarut ini? Kemana perginya? Dia sungguh kekanakan dan tidak dewasa.

"Yeoboseo" Telpon itu akhirnya diangkat

"Yeoboseo..." Terdengar suara seorang wanita disana, tapi bukan Choi Jiwon.

"Ara? Apa yang kau lakukan?" Seok-jin bertanya bingung.

"Jiwon sangat mabuk. Apa kau bisa menjemputnya?"

Mabuk? Bersama Ara? Apa yang Jiwon pikirkan?

"Kau dimana? Aku akan kesana."

Seok-jin langsung mengeluarkan mobilnya, menuju ketempat yang Ara beritahukan padanya. Berjuta pertanyaan dan ke khawatiran merayap di pikiran Seok-jin.

Hal ini bukan tanpa sebab. Dia mengenal Jiwon sebagai perempuan yang cukup frontal, dia mengutarakan pikirannya dengan sangat terbuka. Sementara Ara adalah kebalikannya, dia gadis yang tidak bisa menolak apa lahi menyakiti orang lain secara sengaja.

"Apa-apaan ini?" Gumam Seok-jin sambil menyalakan mesin mobilnya.

Seok-jin jelas tidak akan bisa bersama dengan pria yang menyukai wanitanya. Tidak. Apa yang mereka lakukan bersama?

Pria itu tiba ditempat yang Ara katakan. Sebuah kedai kecil yang tidak terlalu ramai. Ia masuk dan langsung mengenalinya, rambut Jiwon cukup mencolok dan mudah ditemukan.

Gadis itu tergolek, merebahkan kepalanya dimeja. Dia tampak mabuk berat.

"Apa yang kau lakukan?" Itulah pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Seok-jin, pertanyaan yang tertuju pada Jiwon.

RAIN : The Rain Will Heal The Pain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang