8. Euphoria

105 13 0
                                    

-- Take my hands now, you are the cause of my euphoria --

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-- Take my hands now, you are the cause of my euphoria --

[ Jeon Jungkook ]

***

Seoul, 23.39 KST. 

Pertengahan musim gugur 2015

Ara keluar dari apartemennya, mengenakan cardigan seadanya yang tergantung di pintu kamar, udara terasa mulai dingin begitu Ara tiba diluar gedung apartemen. Ia melangkah keluar tepat setelah Seok-jin menghubunginya tengah malam itu. 

Ada apa dengan pria ini? Apa terjadi sesuatu? Kenapa mengajak bertemu selarut ini? Ara diliputi pertanyaan-pertanyaan. Hubungannya dengan Seok-jin memang bisa dikatakan dekta, pria itu beberapa kali menjemputnya di Hankook, datang ke apartemennya untuk sarapan atau mengajaknya pergi kesuatu tempat bersama. 

Tidak biasanya Seok-jin ingin menemuinya tengah malam begini. Ara langsung mengenali sosok pria itu yang berdiri disana, bersandar di mobilnya. Ia menggunakan Jaket biru tanpa Hoodie dan masker yang menutupi wajahnya. Biasanya pria itu selalu mengunakan jaket ber-hoodie atau topi, serta masker dan kaca mata untuk menutupi wajah selebriti-nya. 

Malam itu Seok-jin tampak tidak melakukannya. Wajahnya terlihat lelah, namun langsung tersenyum begitu melihat Ara yang sedang berlari kecil menuju padanya. 

"Kenapa bajumu tipis sekali?" Komentar pria itu melihat Ara yang hanya berbalut cardigan tipis untuk melapisi kaos berwarna biru didalamnya. 

"Kenapa? Ada apa? Gwenchana? " Ara langsung bertanya khawatir
(*Apa kau baik-baik saja?)

Seok-jin tersenyum mendengar nada panik dan khawatir dari gadis itu. Kemudian pria itu mendekatinya, dia mengelengkan kepalanya sebelum secara tiba-tiba memeluk tubuh Ara dengan erat.

"Bogosipeo" bisik pria itu.
(*aku merindukanmu)

Ara membeku. Bukan karena udara yang terasa dingin, tapi karena dia tidak bisa memproses semua ini. 

"Apa kau mabuk?" Hanya kata itu yang terpikirkan oleh Ara. Ini nyaris jam dua belas malam, dan Seok-jin mengucapkan kata-kata tidak masuk akal. Apa lagi kalau bukan mabuk?

Pemuda itu melepaskan pelukannya, menatap gadis itu dengan pandangan mengejek.

"Aku sudah tidak minum selama seminggu" ucapnya seolah itu suatu prestasi yang patut disombongkan

"Nan Jeongmal Bogosipeo" kata Seok-Jin sekali lagi meyakinkan Ara.
(*Aku sungguh merindukanmu)

"Aku tidak tahu apa yang harus ku katakan. Kau sungguh baik-baik saja?" 

Seok-jin merapihkan anak rambut Ara yang terbang tertiup angin. Dia bahkan terlihat cantik saat malam seperti ini. Dia bercahaya seperti rembulan yang bersinar di gelapnya malam hari. Membuat perasaan nyaman merambat kedalam diri pria dihadapannya. 

RAIN : The Rain Will Heal The Pain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang