RAIN : The Rain Will Heal The Pain [END]

29. Best Time Together

-I'm still hold on and you're still the one-

[ Bryan Adams ]

***

Ara menarik selimut untuk menghalau udara dingin namun Suara berisik di dapur membuatnya terjaga. Otaknya berputar dengan cepat mengingat yang terjadi semalam. Ara membuka matanya perlahan, menyadari kekacauan apa yang dilakukannya.

Gadis itu bergegas keluar kamar.

"Apa yang kau lakukan?" Ara bertanya

Seokjin tampak berdiri didapur, sedang memasak. Mengenakan celananya tanpa berpakaian.

"Selamat pagi, Kau sudah bangun?"

Ara tidak menggubris, dia cukup kaget melihat Seokjin topless sambil memasak.

"Aku lapar." Ujar pria itu.

Ara kembali kekamarnya mencari sepotong kaos yang sekiranya bisa dikenakan pria itu.

"Kau bisa pakai ini." Ara menyodorkan kaos oversize berwarna lilac miliknya.

Tanpa protes Seokjin memakainya.

Ara melihat pria itu membuat telur gulung dan nasi goreng kimchi, serta memasak beberapa slice daging.

"Rasanya aneh melihat seorang idol ternama, topless sambil memasak di dapurku." Ujar Ara sambil mengeluarkan orange juice dan sekotak tomat cherry untuk teman sarapan mereka.

"Rasanya lebih aneh mendengar gadis yang semalaman tidur bersamaku berbicara seperti itu. Kau bahkan sudah melihat bagian-bagian yang orang lain tidak pernah melihatnya" Sahut Seokjin.

Ara langsung tersedak mendengar balasan Seokjin. Pipinya panas.

"Tidak ku sangka kita akan membahas hal seperti ini." Seokjin mematikan kompor dan menaruh telur gulung di meja makan.

"Kau akan kembali besok ke Amerika?" Seokjin bertanya

Ara menatapnya bingung.

"Darimana Kau tahu?"

"Aku mengecek ponselmu." Jawabnya santai.

"Mengecek ponselku?" Mata gadis itu membulat.

Seokjin tertawa melihat expresinya, dia tahu Ara akan bereaksi seperti ini.

"Kau juga boleh melakukannya." Pria itu menunju ponselnya yang ada di sudut meja.

Tapi bukan itu masalahnya.

"Untuk apa kau mengecek ponselku?"

Seokjin tahu ini akan menjadi sesuatu yang panjang. Tapi menyenangkan memikirkan mereka berdebat seperti ini. Seperti sepasang kekasih.

"Hanya ingin melihat-lihat."

Ara menatap dengan kesal.

"Kau tidak percaya padaku?!"