Dua bulan sudah berlalu, Cliffbourne telah berhasil menyelesaikan satu kasus tragedi teror. Untuk sementara, akan cukup damai, hanya tersisa satu perkara yang memperketat keamanan, dan meningkatkan kewaspadaan, Balthazar.
Terakhir kali ia datang untuk Jacob, selama itu pula ia belum terlihat muncul lagi. Phillips benar-benar disibukkan mengawasi keamanan kota. Suatu hari, raja William mengundangnya, sebuah surat yang dikirimkan oleh tiga prajurit utusan; berisi undangan rapat yang diadakan di istana. Phillips pun segera bersiap untuk perjalanannya.
Hari itu, cerah. Setelah menempuh perjalanan dengan kereta kuda selama kurang lebih dua jam, Phillips tiba di ibu kota. Kehidupan yang ceria, sebuah kota dengan banyak bangunan besar dan tinggi; kebersihan yang terjaga dengan baik, dan para penduduk yang sibuk, meramaikan kota besar yang sekaligus menjadi ibu kota kerajaan Grimmire.
Ketika melewati alun-alun yang luas, banyak kelompok orang-orang yang sedang melakukan pameran, semacam sebuah festival tunjuk bakat. Rupanya ini bertepatan dengan hari libur, Phillips lupa akan hal itu.
Kereta kuda tiba di depan gerbang istana, kedatangan Phillips disambut seorang pria familiar; seorang penjaga gerbang yang sudah mengabdi selama belasan tahun, ia menyambut Phillips dengan baik, dan Phillips menyapanya ramah. Lalu ia memasuki jalan utama yang lebar, diapit oleh taman dan pepohonan hijau di sepanjangnya, menuju langsung beranda istana.
Tiba di sana, ia disambut oleh prajurit yang bertugas melayani, dan diantar langsung ke aula. Pintu kembarnya tinggi dan besar, dihiasi ukiran emas dan keindahan seni, keduanya telah dibuka lebar menyambut siapa pun yang datang.
Di sepanjang meja aula, dikelilingi banyak kursi. Sesosok berwibawa dengan pakaian kebesaran menyambut Phillips dari ujung meja. Setelah memberi hormat, Phillips dipersilakan duduk. Wali kota Dronan dan wali kota Silverkeep telah tiba lebih awal. Tak lama setelah Phillips, disusul kedatangan wali kota Oxland dan perwakilan dari kota Alpta dan desa Mistbrook. Mereka semua adalah para pria berumur, paling mudanya adalah wali kota Oxland, dan kedua adalah raja William; Phillips adalah tertua kedua setelah Darius, wali kota Dronan.
Rapat ini bukan rutin, setelah kabar kemunculan Balthazar sampai ke istana, maka William segera mengambil tindakan. Phillips mengambil peran besar dalam rapat ini, ia diminta menceritakan ulang semua yang telah terjadi di Cliffbourne. Teror Black Doctor, hingga Balthazar yang muncul untuk mendatangi Jacob.
"Apakah ia masih hidup?" tanya seorang Noah, wali kota Oxland, kala mendengar tentang Jacob.
"Son of Hayden, i know his father." sahut Darius. Suaranya besar, kadang kata-katanya kurang jelas, seolah janggut dan kumisnya yang lebat menghalangi. "Bocah itu tak akan mati semudah itu."
"Dia selamat." ulang Phillips menegaskan jawaban Darius. "Hanya saja ada korban lain yang terbunuh malam itu." Tak luput ia mengisahkan tentang Irene. Kronologinya yang seorang klan Serpent membuat bingung semua orang, hingga mereka hanya dapat mendengarkan tanpa berkomentar.
Sampai pada topik gulungan mantra Stone of Prime yang sangat dikejar Black Doctor, raja William memberi titah, "Karena benda itu berada di Capitol, serahkan keamanannya pada istana. Aku tak ragu bila sewaktu-waktu Balthazar akan datang mencarinya. Dia orang yang ambisinya lebih besar daripada kepalanya."
"Itu berpotensi membahayakan Anda, Yang mulia." tolak Noah, lalu ia memberi saran, "Jika berkenan, izinkan kami menyegelnya di Oxland."
"Itu malah membuatnya jadi lebih dekat dengan pegunungan utara?!" Darius tak setuju, ia juga memberi saran, "Dronan paling aman lokasinya. Jauh dari pegunungan, dan kami siap berkorban untuk melindunginya." Semangat tuanya tetap membara, ia begitu tegas menyampaikan usulan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stone Of Prime (Versi 0.2)
FantasyJacob Hayden adalah salah seorang prajurit Raven yang bertugas melindungi kerajaan Grimmire dari ancaman Balthazar yang hendak membebaskan seekor naga api untuk mengacau. Jacob yang memiliki keturunan penyihir segel Stone of Prime mencoba untuk meng...