"Sama denganmu! Aku memiliki dendam. Demi hidup yang selama ini telah kulalui! Dan dengan ini-" Lalu ucapannya dijeda, dan ia maju menerjang dengan belati merahnya sekuat tenaga. "Aku tidak akan menyia-nyiakannya!" lanjutnya berteriak lantang.
Dia sudah gila, batin Jacob melihat pada gerakannya seperti dipaksakan. Ucapannya seperti melantur tidak jelas, atau dirinya yang memang tidak mengerti. Tetapi, terjangan serangan itu mengancam nyawa, Jacob tak kan melewatkannya, ia sigap berkelebat menangkis dengan kuat. Ketika belatinya terpental, dengan segera Jacob menikamnya brutal, tepat di jantung, membuat matanya langsung terbelalak.
Ia menatap musuh tua itu tepat di hadapannya. Iris mata birunya padam dari sinar yang tadi menyala-nyala. Lalu ia berkata dengan suara dalam, "Aku tidak sama denganmu." Dengan sedikit bergetar, dari amarah yang tersisa.
Waktu dulu, sedari kematian Ayahnya, ia bersumpah akan membalikkan kekejian pembunuhan itu pada pemimpin musuh. Di saat menyaksikan Irene, ia bersumpah akan menghancurkan Balthazar, membakarnya sampai mati. Dan ketika kematian empat sahabatnya, ia mulai agak tenang di luar, akibat perasaannya perlahan seperti mati. Namun dalam hati, ia bersumpah akan memenggal kepala Si Tua itu dengan tangan dan pedangnya.
Tetapi, malam ini, ia hanya menikamnya tajam dengan cara yang lebih tenang. Mengetahui musuhnya yang hidup dengan dendam, mengacaukan bahkan memecahkan pertempuran, seketika pikirannya terbuka, secepat kilat bersama musuh yang langsung menerjang.
Aku tidak sama. bisik hati kecilnya. Ia tidak suka mengambil jalan yang sama dengan sang Musuh. Dengan menggenggam erat belati Phillips di tangannya, Jacob merasakan belati itu seperti mendukung tangannya mengayun. Dengan mudah, ia menangkis senjata lawan, hingga terpental. Lalu, mata belati itu seolah menuntun tujuannya, hingga ia berhasil menikam jantung musuh dengan mulus, tepat pada sasaran.
Darah pekat merembas, lalu mengalir ke bilah belati, menutupi pendarnya. Setelah dirasa Balthazar akan sekarat, Jacob mencabut belatinya kasar. Seketika, ia pun ambruk, lalu tubuhnya berkedut sedikit, meregang nyawa. Hingga akhirnya ia tewas di dekat kaki Jacob.
Belati birunya mengacung ke tanah, bekas darah yang menempel menetes deras. Sementara ia menatap jasad Balthazar dengan tatapan dingin. Ia tidak merayakan kemenangan itu, justru wajahnya kaku tanpa ekspresi. Gaung auman sang Naga menyadarkannya, yang berdiri di tengah-tengah kecamuk pertempuran. Gemuruh kobaran api dari semburan sang Naga, diiringi erangan sekarat, membuat matanya terbuka lebih lebar. Seolah selama bertarung dengan Balthazar ia terlupa situasi sekitarnya yang semakin sengit, kericuhan medan pertempuran semakin jelas di telinganya.
Tatkala ia menyisir pemandangan kacau itu ke berbagai penjuru, tiba-tiba semburan api itu berjalan lurus di depan, sang Naga terbang ke arahnya. Dirinya pun geram, ia segera menciptakan perisai melengkung dan tinggi.
Sementara itu di sisi lain, Warren sendiri sibuk menghadapi duel sengit. Ia berhadapan dengan tangan kanan Balthazar, dan menjadi lawan yang cukup berat. Tiba-tiba, di tengah sengitnya gempuran serangan sabit lawan, ia diseru oleh Brody yang berpacu ke arahnya. Brody serta merta datang dengan serangan api, dari belakang ia berhasil menyungkurkan Galahar. Maka dengan cepat, Warren menghujam pedangnya ke leher musuh itu, lalu menebasnya ke samping, hingga jatuh terpenggal.
"What?!" serunya lantang pada Brody. Badan kokohnya agak terhuyung ke belakang, seperti hilang keseimbangan. Lalu ia menghentakkan kaki, dan berpijak dengan kuat.
Brody berkata, "Sang Naga itu sudah datang, Warren."
"Aku tidak buta."
"Kita harus segera meninggalkan tempat ini."
"Maka segera lah!" sahut Warren dengan cepat. Ia menunggangi kudanya. "Apakah kau melihat si Balthazar? Aku kehilangan pengawasanku atasnya."
Belum sempat Brody menyahut, ia menambahkan, "Dan di mana pemuda Hayden itu?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stone Of Prime (Versi 0.2)
FantastikJacob Hayden adalah salah seorang prajurit Raven yang bertugas melindungi kerajaan Grimmire dari ancaman Balthazar yang hendak membebaskan seekor naga api untuk mengacau. Jacob yang memiliki keturunan penyihir segel Stone of Prime mencoba untuk meng...