Chapter 1

1K 72 15
                                    

Minum Air Laut atau Mati Kehausan di Tengah Laut?________________________________

Tak tak tak

Suara khas ketikan keyboard terdengar nyaring memenuhi penjuru ruangan sebuah kedai makanan yang masih tertutup rapat, belum memasuki jadwal operasinya.

Kim Jisoo, anak pemilik kedai itu kini tengah sibuk mengedit video yang rencananya akan ia unggah di channel youtube miliknya setelah bagian outro yang ia kerjakan selesai sempurna.

Ya, gadis berusia seperempat abad itu adalah seorang youtuber sejak delapan tahun lalu, tepatnya saat ia masih berstatus sebagai siswa menengah atas tingkat ketiga. Jika kalian penasaran dengan konten dalam channel youtube yang ia labeli dengan "Sooyaaa" itu, maka silahkan lanngsung check dan jangan lupa subscribe setelah melihatnya. (Note: Khusus Youtube di dunia wattpad)

Gadis itu berhenti sejenak sekedar meregangkan sendi yang dirasa kaku, kemudian meraih cangkir kopi yang tadi ia seduh sendiri sembari melirik jam tangan berwarna coklat karamel yang melingkar manis pada pergelangan kirinya.

"Huh?!"

Matanya terbelalak kala melihat jarum pendek dan panjang milik benda itu tepat berhimpitan menunjuk huruf X angka romawi. Artinya sudah lebih dari dua jam ia berkutat dalam pekerjaan sampingannya itu dan belum juga selesai sampai sekarang. Gawat, ia harus cepat. Terlebih sebelum bekerja nanti, ia harus mampir ke toko elektronik untuk menjual kembali kamera kesayangannya setelah yakin akan berhenti dari dunia youtube.

Berhenti?!

Ya, berhenti. Boleh dikatakan, video yang sebenatar lagi akan di-upload gadis itu adalah video terakhir sekaligus salam perpisahan teruntuk lebih dari satu juta subscriber setia-nya.

Tentu bukan hal mudah mengakhiri hobi yang bahkan sudah menjadi sumber penghasilan juga kebiasaan sehari-harinya selama bertahun-tahun terakhir.

Apalagi sampai dikatakan alasannya adalah karena kelelahan atau kehabisan ide. Oh, tentu tidak segamblang dan se-sederhana itu untuk langsung memutuskan menyerah seperti ini. Namun ada alasan lain yang boleh dikatakan hampir serupa dengan peerumpamaan, memilih minum air laut atau mati kehausan ditengah laut.

Cukup.

Belum saatnya kalian banyak tahu tentang kehidupan Kim Jisoo hanya dengan 300 kata pertama yang kalian baca. Rasa-rsanya secuil informasi tadi sudah bisa jadi modal awal hubungan kita untuk mengulik lebih jauh tentangnya. Let's go...

"Come on Jisoo, you can do it." Ucapnya berkali-kali dengan tarikan nafas berat antara ikhlas dan tidak selama menulis pesan terakhir pada description box sebelum video yang beberapa menit lalu selesai diedit itu akan diunggah.

"Baiklah" ia menarik nafas panjang dengan mata tertutup setelah seluruh syarat pengunggahan video terpenuhi. Jantungnya berdegup tak karuan melebihi saat Park Jinyoung senior atau lebih tepatnya kekasihnya sejak enam tahun lalu itu menyatakan perasaan padanya. Oh tuhan, rasanya belum rela tapi mau bagaimana?

Hingga kemudian

Tak

Muncul jendela yang memperlihatkan kemajuan unggahan video.

"Huhhhh~"

Hembusan nafas panjang petanda lega sekaligus pasrah mengudara. Akhirnya ia benar-benar telah meninggalkan sebagian kehidupan segaligus subscriber yang sudah ia anggap teman yang menemani masa remajanya.

Oh tidak, mereka pasti akan kecewa dan-- ahh entahlah kehidupannya sekarang ini lebih utama. Begitulah kecemasan yang tergambar dalam dirinya yang dengan sesegera mungkin ia padamkan dengan realita, agar tak membuang waktu dengan terus merutuki diri.

[UN] REALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang