We're Getting Closer, Right?
________________________________Dua minggu berlalu, tak banyak perubahan atau perkembangan dari hubungan dua manusia yang sepakat akan mengikat tali pernikahan beberapa waktu kedepan. Kim Taehyung terlalu sibuk dengan proyek-proyeknya hingga mau tak mau Jisoo lah yang paling banyak disibukkan prihal persiapan pernikahan mereka. Pria itu hanya mengabari dan memantau melalui pesan padanya atau membantu lewat sang sekretaris, Han Nara.
Lagipun jangankan bermimpi repot kesana-kemari mengurus ini-itu bersama. Belakangan ini saja, pria itu jarang sekali pulang kerumah sekedar melihat perkembangan Hyejin, yang notabenenya adalah calon anak sendiri. Yah Jisoo paham, setidaknya calon suaminya itu tidak lepas tangan.
Seperti biasa, Kim Jisoo sekarang berada dirumah keluarga besar Kim Hajoon untuk merawat Hyejin, calon putrinya.
Setiap hari. Mulai pukul delapan pagi dan pulang setelah Hyejin makan dan mandi sore sekitar pukul enam. Setelahnya gadis itu akan membantu keluarganya melayani pelanggan kedai, kalau katanya sih mau puas-puasin bantu di kedai, ntar kalau udah nikah takut rindu. Ada-ada saja.
Pukul empat sore, Hyejin dan Jisoo masih terlelap dikamar berbau khas bayi setelah seharian ini bermain di taman dan cekikikan bersama ketika Hyejin menunjukkan keahlian barunya. Bayi tiga bulan setengah itu sudah bisa tiarap dengan kepala yang sedikit terangkat dan bergoyang-goyang lucu seperti bolo-bolo.
Luar biasa. Padahal seminggu lalu, bayi itu baru saja pandai miring-miring untuk pertama kalinya. Hah, Jisoo merasa bangga sekaligus terharu dapat secara langsung menyaksikan perkembangan seorang anak. Kalau begini, ia jadi ingin cepat-cepat punya anak sungguhan. Hiks.
"Sore tuan muda" seorang pembantu rumah tangga yang selalu siap sedia dan bertanggung jawab atas keadaan rumah termasuk membukakan pintu bagi siapapun yang hendak masuk, menunduk ramah menyapa salah satu pemilik rumah yang datang.
"Kamsahamnda Ajhuma" Taehyung turut menunduk dan tersenyum ramah pada pelayan yang berusia hampir dua kali lipat darinya itu. "Jisoo sudah pulang ajhuma?" Tanya pria itu sembari melangkah masuk hendak menuju kamar sang putri yang sudah jarang ia jajaki.
Wanita paruh baya yang disebut ajhuma tadi mengikuti tuannya, sebisa mungkin melayani apapun yang dibutuhkan pria lajang itu. "Nona muda sedang tidur bersama Hyejin Tuan. Mereka sepertinya kelehan setelah jalan-jalan ditaman dari tadi pagi."
"Taman?" Taehyung mengernyit.
"Taman belakang rumah. Nona membawa Hyejin bermain di gazebo. Katanya biar menghirup udara segar."
Taehyung manggut-manggut melanjutkan langkahnya naik kelantai dua. "Kalau begitu ajhuma silahkan kembali bekerja. Terimakasih sambutannya" Ucap pria itu sopan kemudian meninggalkan pelayan tua yang langsung kembali ke dapur.
Kriet
Taehyung membuka dan menutup kembali pintu kamar milik sang putri sepelan mungkin, berusaha tidak mengganggu tidur dua penghuninya. Kemudian pria itu membuka sepatu dan meletakkannya didekat pintu agar kamar Hyejin tidak kotor dan tentu mengurangi bunyi dari tapak kakinya sendiri.
Damai
Begitulah yang ia rasakan saat melihat sepasang bidadari berbeda ukuran tengah tertidur pulas dihadapannya. Seolah beban fikiran yang menyangkut di setiap sel dalam otaknya meluruh bersama hembusan nafas teratur dari kedua manusia indah yang sama-sama masih terpejam saat ini.
Kim Jisoo tidur menyamping menghadap Hyejin yang tertidur dengan kaki dan tangan terbuka lebar. Lucu, begitulah fikirnya. Pria itu kemudian berlutut mensejajarkan diri dengan tempat tidur ukuran sedang yang keduanya tiduri untuk menyentuh si putri kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
[UN] REAL
FanfictionHow to know if something is real or not? There is evidence. -13.06.21-