Jisoo Bukan Pekerjaan, Dia Calon Istriku
________________________________Satu bulan yang penuh tantangan.
Bagaimana tidak, kalau kedua belah pihak saja sama-sama sampai uring-uringan.
Mungkin kalau Kim Jisoo alasannya jelas. Sebagai calon mempelai wanita sekaligus pihak yang paling disibukkan dalam persiapan pernikahan, ia seringkali sampai kurang tidur karena ada saja yang difikirkan. Semua hal, mulai dari yang kecil seperti souvenir, sampai urusan dekorasi ruangan, tak ada yang luput dari perhatiannya. Jadi ya wajar saja.
Tapi kalau Taehyung? Alasannya cukup mencengangkan.
Pria itu sering uring-uringan hanya karena sehari tidak mendapat pesan atau kabar dari Jisoo. Tak jarang Jungkook sampai harus turun tangan memastikan bos bucinnya itu tidak bertindak nekat atau langsung terbang ke Korea saat itu juga.
Khawatir dan rindu. Belum sah saja, Taehyung sudah tak mampu mengatasi keduanya. Bagaimana nanti?
Kalau kata orang tua jaman dulu, "Namanya juga orang baru kasmaran, jangankan sungai, samudrapun mampu dilampaui."
Dan setelah seminggu di Jepang, barulah Taehyung menemukan cara untuk mengatasi rindu-nya dengan sang calon istri.
#Flashback On
Pertengahan Juni.
Cuaca sedang terik-teriknya bahkan di waktu pagi. Meski melelahkan untuk bekerja langsung di lapangan, Justru saat inilah kondisi terbaik dalam merealisasikan proyek bangunan tanpa khawatir cuaca buruk menerjang.
Jeon Jungkook bersama si bos besar sedang istirahat di dalam ruangan khusus yang lumayan nyaman masih di area lokasi pembangunan.
Kalau ditanya, kenapasih Taehyung sebagai pimpinan perusahaan harus repot-repot ikut ke lapangan?
Pertama adalah karena Jeon Jungkook. Pria kelinci dengan otot kangguru itu paling benci jika harus berbelit lidah menjelaskan ini dan itu pada klien. Bukan tak bisa, ia hanya takut kepolosannya yang murni dapat membahayakan keberlangsungan proyek.
Selain itu, proyek ini adalah proyek pertama mereka bersama perusahaan luar negeri. Sehingga keberhasilan proyek ini sangat diharapkan sebagai ekspansi bisnis agar kedepannya perusahaan mereka dapat lebih melebarkan sayap di taraf internasional.
Pukul dua belas siang, seluruh pekerjaan proyek dihentikan sementara. Semua orang yang terlibat didalamnya, dipersilahkan makan dengan lauk seragam tanpa perbedaan. Bukan bagaimana, Itu semua demi menghemat anggaran juga bentuk korsa sebagai sesama manusia yang bekerja. Atasan yang membumi.
"Hyung, makan tuh ya makan aja. Matikan dulu tabletnya, lagian dilanjut nanti kan masih bisa"
Jungkook mengomel saking risihnya melihat Taehyung terus menatap layar tablet padahal jelas-jelas sekarang waktunya makan.
"Kalau sampai gak siap, memangnya mau bantuin?"
Jungkook sontak menggeleng. Kemudian meneguk air mineral, setelah suapan terakhirnya tertelan sempurna.
"Enggaklah, tuh gambaranku aja masih beserak" Jungkook mengarahkan dagunya kearah meja besar di tengah ruangan.
"Yasudah, kalau gitu gak usah ngomel. Mending urus saja kerjaan masing-masing."
"Cih. Laporin Jisoo Nuna baru tahu rasa" Sebal Jungkook. Kalau sudah terpojok begini, mengucap nama Jisoo memang cara yang paling ampuh.
"Jisoo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[UN] REAL
FanfictionHow to know if something is real or not? There is evidence. -13.06.21-