First Date
________________________________#Memorial Hospital café, Seoul
Minggu pagi.
Tidak, sebenarnya tak bisa juga disebut pagi karena saat ini seluruh penunjuk waktu di kota Seoul telah menunjuk pada angka sepuluh lewat. Kim Jisoo dengan setelan dress kotak-kotak berwarna coklat-hitam tengah duduk menyendiri disalah satu bangku café rumah sakit. Ia tidak baru, sedang, atau akan bekerja saat ini. Melainkan sengaja datang hanya untuk memberikan surat pengunduran diri sebagai dokter pada kepala UGD yang ternyata sudah tahu sejak beberapa waktu lalu saat ia masih bekerja. Ya siapa lagi kalau bukan ulah sang calon mertua.
Pengunduran diri ini tak sepenuhnya atas keinginan Jisoo ataupun mendapat penolakan darinya. Toh, ia memang lelah bekerja disana dan Nayeon sahabatnya juga akan pergi. Semua ini murni atas permintaan direktur yang memintanya fokus menjaga Hyejin sampai setidaknya batita itu berusia setahun.
Oke, Jisoo bisa anggap itu sebagai bentuk profesionalitas dalam menjalani pekerjaan barunya sebagai pengasuh bayi. Lagipun, ia bisa gunakan waktu luangnya nanti untuk belajar agar tahun depan bisa mudah mengikuti tes masuk spesialis.
[Kim Taehyung, 10.37 kst]
Jisoo-ssi, saya berangkat sekarang
Ne, hati-hati Taehyung-ssi
Gadis itu tengah menunggu calon suaminya yang beberapa jam lalu baru memberi kabar bahwa hari ini mereka harus pergi ke suatu tempat sekaligus malamnya nanti makan bersama di rumah keluarga besar si pria. Jisoo menyetujui, namun pria itu mengatakan akan sedikit terlambat karena harus mengecek beberapa kerjaan di kantor bersama arsiteknya. Gadis itu tak mengerti, hanya mengiyakan saja dan akhirnya memilih bersantai di café rumah sakit yang mungkin baru tiga atau empat kali ia jajaki selama bekerja. Tak lain dan tak bukan karena harganya yang cukup, wow.
"Nayeon?!" Jisoo terkejut mendapati Nayeon tengah berjalan cepat dengan wajah tak bersahabat menghampirinya.
"YAK KIM JISOO BRENGSEK!!!" Maki gadis kelinci itu setibanya di meja Jisoo.
Jisoo lantas menarik pergelangan Nayeon agar duduk di kursi sebelahnya kemudian melirik kesekeliling dengan senyum yang mengisyaratkan kata maaf.
"Jelaskan!" Titah wanita itu tanpa peduli raut Jisoo yang menahan malu.
"Astaga, pelankan suaramu" Bisik Jisoo pada gadis itu yang malah dihadiahi tatapan sinis mematikan.
Jisoo tersenyum kikuk dan mengendurkan bahunya pasrah. Kalau sudah begini Nayeon memang sulit diatasi. "Baiklah, kau ingin aku mulai darimana?"
"Kenapa kau mengundurkan diri tiba-tiba? Asal kau tau, aku sudah mulai curiga sejak kau menjauhiku, dan lihatlah! Kau memang sengaja mendahuluiku dan bersiap kuliah duluan kan? Cih dasar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[UN] REAL
FanfictionHow to know if something is real or not? There is evidence. -13.06.21-