Chapter 2

354 62 23
                                    

First impression this beginning summer

________________________________

Langit cerah kota Seoul mengiringi perjalanan Kim Jisoo menuju salah satu pusat perbelanjaan yang letaknya searah dengan rumah sakit tempat ia bekerja.

Angin sepoy-sepoy langsung terasa setelah beberapa detik lalu ia menggeser kaca jendela bus yang tepat berada di sebelah kirinya. Merasa terganggu karena anak rambut yang terus beterbangan, gadis itu memilih mengikat satu rambutnya hingga terlihat seperti ekor kuda yang menjuntai.

Kini sudah memasuki akhir bulan Mei, ciri khas musim panas pun mulai terasa, salah satunya dengan tingkat kelembaban udara yang meninggi hingga menyebabkan udara terasa gerah.

Patut rasanya jika hari ini Kim Jisoo memilih memakai setelan santai dengan dress selut yang nyaman namun tetap terkesan manis. Mungkin orang-orang disekitarnya akan mengira ia adalah seorang selebriti yang menyamar atau setidaknya selebgram saking menawannya.

Lima belas menit kemudian ia sampai di pemberhentian bus tepat di depan kawasan mall yang ia tuju. Langkahnya langsung melaju ke toko yang memang sudah menjadi langganannya, hingga tak perlu repot berkeliling membuang-buang waktu.

Setelah usai dengan proses transaksi, kini ia berjalan keluar dengan senyum yang tak pernah lepas barang sedetikpun dari bibirnya. Terkesan ramah dan penyayang. Ya, bukankah begitu harusnya seorang dokter? Terlebih influencer dengan satu juta lebih subscriber.

Huh, jadi keinget lagi deh. Hiks.

Perjalanan gadis itu bersambung sekitar 20 menit perjalanan dengan menggunakan bus menuju rumah sakit. Lebih lama sebab ada sedikit perbaikan jalan di dekat simpang beberapa meter setelah area mall. Meski terkesan santai, nyatanya gadis itu kian terusik dengan panggilan dari Im Nayeon -lagi-lagi dari kelinci rewel- yang menitip dibelikan minuman soda sebagai traktiran karena Jisoo telah memberi makanan gratis.

Baiklah, sebagai manusia yang sangat menysukuri apapun pemberian Tuhan, Jisoo akan dengan senang hati menerima tawaran pahlawan kesiangan itu kali ini.

#Memorial Hospital, Seoul

Pukul dua belas kurang lima belas menit, masih tersisa dua jam lebih lagi sampai tiba giliran Jisoo menjaga stabilitas keadaan UGD bersama dengan lima dokter jaga yang sepantaran nasib juga dengannya.

Dengan langkah manis kelewat elegan, Kim Jisoo berlenggang menuju area timur rumah sakit di dekat pintu masuk yang biasa digunakan pengendara yang baru selesai memarkirkan kendaraannya di basement. Alasannya, tentu untuk membeli titipan si nyonya rewel beserta kopi sebagai amunisi energinya selama bekerja nanti.

"Wah, panjang juga antriannya" Gumam gadis itu, saat tiba di kafe rumah sakit yang penuh baru teringat sekarang sudah memasuki jam makan siang.

"Kamsahamida" ucapnya ramah setelah hampir sepuluh menit mengantri dan sekarang capuchino latte pesanannya telah berhasil ia miliki.

Wanita itu kembali melangkah menyusuri ruangan lantai satu yang selalu ramai dengan sesekali menyapa perawat atau dokter senior yang tak sengaja berpapasan, atau bahkan pasien maupun pengunjung rumah sakit yang kebetulan mengenalnya sebagai youtuber.

Bahkan seringkali Jisoo diberi hadiah atau dimintai foto layaknya seorang artis yang tengah blusukan. Well, bagi Jisoo memang itu sedikit merepotkan, namun tak dielak bahwa itu juga menyenangkan.

Tring

Dering ponsel untuk yang kesekian kali meng-atas namakan 'Kelinci Rewel' lagi-lagi mengintrupsi aktifitasnya. Mendengus kesal, hanya itu yang bisa ia lakukan ditengah keramaian saat ini untuk mewakili perasaannya yang dongkol bukan main.

[UN] REALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang