Chapter 16

189 52 17
                                    

Halo lagi gaes...

Karena di chapter sebelumnya banyak yang coment dan bilang nungguin cerita ini. Maka, chapter 16 ini aku update sebagai hadiah dan ucapan terimakasih aku untuk kalian gaes. Aku terharu banget, cerita ini diminati orang-orang. 

Pokoknya wish yang baik-baik deh buat kalian. Semoga kalian yang udah menghargai tulisan para penulis baru kayak aku, suatu saat dibalas Tuhan dengan kebaikan lainnya.

Btw, chapter ini belum sempet aku revisi. Jadi mohon maap kalau ada kata-kata yang masih jelibet dan gak enak dibaca. 

Sekian, Happy Reading.

.

.

.

One Morning
________________________________

Pagi hari di kediaman keluarga kecil Taehyung.

Suara air yang didihkan, harum roti yang dibakar, serta penggorengan berisi nasi dicampur tumisan kimchi plus beberapa bumbu cepat saji yang untungnya kemarin malam sempat dibeli, menjadi penanda telah dimulainya kehidupan.

Belum seluruh penghuni yang bangun, hanya Kim Jisoo seorang, sedang dua lainnya masih setia dengan bantal dan gumpalan kain hangat.

Sekarang pukul lima pagi. Bukan sekedar janji, Kim Jisoo dengan sungguh-sungguh menyiapkan semuanya sendiri.

Bahkan sejak kepulangan tamunya tadi malam, diam-diam ia sudah memikirkan menu apa yang pantas disajikan hari ini. Dan syukurlah karena inisiatifnya itu perut mereka bisa aman pagi ini mengingat kemarin belum sempat belanja akibat kedatangan Jennie yang tiba-tiba.

Lucunya, sebelum pergi ke supermarket yang padahal hanya berjarak 200 meter dari kediaman mereka, bisa-bisanya pasangan baru ini sempat berdebat. Beginilah kira-kira.

#Flashback On

"Udah malam Jisoo. Biar aku saja yang pergi, nanti kalian sakit."

"Enggak, tadi aku liat supermarketnya dekat kok. Biar sekalian beli keperluan lain. Kamu nanti bingung kalau milih sendiri"

"Enggak. Kamu tulis saja semuanya. Nanti aku minta bantuan penjaga disana"

"Kamu kan besok udah kerja, tadi juga kamu kan yang udah cuci piring? Nah,sekarang mending kamu istirahat temenin Hyejin. Bisakan, Tae?"

"Enggak Jisoo-"

"Huwaaaaa~"

Dan tangisan Hyejin pun jadi pelerai perdebatan keduanya.

"Udah, sekarang kamu catet apa yang mau dibeli, biar aku dulu yang keatas liat Hyejin."

Teng. Jisoo kalah lagi setelah sebelumnya pun kalah dalam penentuan siapa yang beresin ruang tengah dan cuci piring. Sial, pria itu benar-benar membuatnya seperti ratu. Kalau begini, gimana Jisoo mau bilang soal pembagian pekerjaan antara ia dan bibi?

#Flashback Off

Usai dengan urusan dapur, Jisoo pun melanjutkan aktivitas dengan menyiapkan perlengkapan mandi dan makan untuk si bayi, Hyejin. Tentu akan repot menyiapkan semuanya jika makhluk kecil itu sudah membuka mata.

15 menit kemudian semua hal berkaitan Hyejin telah usai ia siapkan. Kini, Jisoo memusatkan atensi pada makhluk kecil yang tidur telentang dengan kaki dan tangan terbuka lebar, khas sekali gayanya. Senyum keibuan pun terpatri indah disana.

[UN] REALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang