Chapter 5

260 50 19
                                    

Pupus(?)
________________________________

#Memorial Hospital, Seoul

Sama seperti kemarin, hari ini pun Kim Jisoo pergi bekerja lebih awal. Bukan untuk menjual barang lainnya atau sekedar membawakan Im Nayeon makan siang. Ada alasan lain berupa bentuk balas budi yang ia tunjukkan pada direktur rumah sakit mantan bos ayahnya.

Hari ini, sebelum jatuh tempo pembayaran hutang yang keluarganya tetapkan sendiri, ia diutus sang ibu untuk memberikan uang cicilan bulan ke-empat sekaligus makan siang berupa japchae dan bibimbap yang sejak pagi ia dan ibunya siapkan.

Blouse cream berlengan panjang dipadu celana hitam berbahan jeans menjadi pilihan outfit of the day yang Jisoo kenakan sekarang ini. Sepasang sneakers putih tak luput ia pilih mengatasnamakan kenyamanan selama digunakan untuk bekerja nanti.

Seperti biasa, tampilannya tak pernah terlalu mencolok ataupun kampungan secara bersamaan, sederhana namun terkesan manis dan elegan. Itulah Kim Jisoo yang kini sedang menyendiri di dalam benda berbentuk kubus yang akan mengantarnya menuju tempat tertinggi di gedung berlantai delapan ini.

Ting

Dentingan keras yang entah bersumber dari mana berbunyi, yang jelas ia tahu bahwa kini posisinya sudah sampai dilantai tujuan. Secara otomatis pintu lift terbuka, memperlihatkan lantai marmer berwarna coklat mocca serasi dengan dinding cream ditambah jajakan karya lukis yang menghiasi sepanjang lorong sukses menuai decak kagum Kim Jisoo.

Selalu saja, padahal sudah kali ke-empat ia datang kemari dan lagi-lagi berlagat seolah baru kali pertama kesini. Jujur, dulu ia sempat terfikir untuk membuat konten disekitaran sini jika saja di setiap pojok dindingnya tak terpasang CCTV.

Langkah gadis itu melaju dan berhenti tepat dihadapan meja sekretaris direktur bermaksud melapor dan meminta izin lebih dulu. Untunglah, sekretaris cantik itu tak banyak bertanya dan langsung mempersilahkan dirinya masuk. Beruntung saat itu pak direktur sedang lengang.

"Kamsahamida" Ucap Jisoo sembari menunduk sopan sebagai rasa terimakasih atas perlakuan baik wanita ber-heels itu.

Tok tok

"Masuk"

Deg

Tubuh Jisoo gemetaran kala mendengar suara tegas pimpinan rumah sakit yang mempersilahkannya masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh Jisoo gemetaran kala mendengar suara tegas pimpinan rumah sakit yang mempersilahkannya masuk. Begini memang efek seorang yang memiliki aura luar biasa, hanya dengan suara saja rasanya bisa membunuh seketika. Seperti dirinya sekarang.

Berbekal tarikan dan hembusan nafas yang ia atur sesaat untuk menenangkan diri, gadis itu pun menggapai gagang pintu dan membukanya perlahan.

"Annyeongasheo Sajangnim" Sapa Kim Jisoo sopan dengan menunduk hampir sembilan puluh derajat saat dirinya telah masuk kedalam ruangan bernuansa putih gading itu.

[UN] REALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang