Halo gaes. Pertama-tama maaf karena update-nya lama, dan tengkyu masih mau nungguin sampe sekarang.
Chapter ini lumayan panjang dan lambat. Sejujurnya dari kemaren sempet ragu mau update, takut kaliannya kecewa dan ngerasa bosen. Tapi ya gitulah. Gak ada salahnya kita ulur dikit sebelum klimaks.
Happy reading...
.
.
.
The Day After The Wedding
________________________________
Sesuai rencana awal yang telah dibuat Kim Taehyung sebelumnya. Satu hari dan hanya hari ini ia akan libur kerja untuk membersamai Jisoo mengurus kepindahan ke rumah baru, serta menyelesaikan segala dokumen terkait adopsi Hyejin.
Pagi yang romantis(?)
Tidak. Jangan harap begitu. Karena memang tak ada kejadian apapun yang terjadi diantara mereka. Malahan pag ini Kim Taehyung dihadiahi tatapan laser sebab menjadi biang kerok ditundanya acara sarapan bersama selama hampir setengah jam.
Pria yang sudah berstatus 'suami' itu terlambat bangun. Sedangkan istrinya sejak pagi sudah berkeliaran kesana kemari mengurus Hyejin sampai ikut menghidangkan sarapan. Melihat Jisoo yang baik-baik saja, bukankah jelas Kim Taehyung tidak mengindahkan ucapan Hajoon sebelum tidur kemarin malam?
"Ck" Kim Hajoon berdecak kecewa meratapi kebodohan anaknya sendiri. Padahal sudah diperjelas kalau kamarnya itu kedap suara.
Taehyung hanya bisa tersenyum kaku menanggapi sikap sinis orangtuanya, berbeda dengan Kim Jisoo yang tampak nyaman-nyaman saja. wanita itu sempat menyapa dengan senyum sekilas, kemudian kembali sok sibuk menyuapi Hyejin yang kini duduk diantara mereka.
"Pagi semua" sapanya seramah mungkin berusaha menormalkan suasana.
Keluarga ini memang punya aturan ketat soal waktu. Mereka terbiasa disiplin mulai dari bangun tidur hingga akan kembali tidur. Sebagian orang yang baru mengenal dan memasuki ranah mereka, mungkin akan merasa tertekan dengan peraturan itu. Dan beruntunglah Kim Jisoo yang dengan mudahnya beradaptasi berkat didikan dari orangtua sejak dulu.
Setelah sarapan pagi menjelang siang itu berakhir, Kim Jisoo undur diri memasuki kamar membenahi koper miliknya serta membantu bibi menyusun perlengkapan Hyejin yang tersisa untuk dibawa.
Tak banyak, kata bibi hanya tinggal baju serta keperluan makan dan mandi Hyejin yang masih tertinggal. Sedangkan barang-barang lain sudah dipindahkan sejak seminggu lalu oleh jasa pindah rumah yang dipantau langsung oleh Soobin atas suruhan Taehyung.
Lain dengan Jisoo yang menyibukkan diri, Kim Taehyung, Kim Hajoon beserta Park Jieun tetap tinggal dan memilih berbincang kecil di teras belakang rumah.
"Omma mengerti. Tapi tetap saja Omma ingin kalian segera mempunyai anak. Jadi berhentilah mengurus pekerjaan yang bisa dikerjakan karyawan mu Tae. Setidaknya berliburlah satu atau kalau perlu dua minggu sekalian."
Nyonya Park masih kekeh pada argumennya meski dua lelaki disana sudah menjelaskan alasan se-logis mungkin agar wanita keras kepala itu mengerti posisi mereka sebagai pebisnis.
"Yeobo, Taehyung kan sudah bilang, Hyejin masih terlalu kecil untuk punya adik. Lagipun perusahaannya baru saja berjalan stabil. Biarlah mereka bertiga sedikit lebih lama, oke?" Tuan Kim lagi-lagi memberi pengertian pada istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[UN] REAL
FanfictionHow to know if something is real or not? There is evidence. -13.06.21-