SL - 21 #penjahat berkedok penolong

4.5K 250 7
                                    

"Aku harap kamu segera menemukan jawabannya, lindungi mereka yang berharga untukmu. Penjahat bisa saja berkedok penolong."

- Wanita  -

❀ ❀

#Kenapa?

❀ ❀

|Pradikta house|

"Aw Aw Aw, sakit ma. Pelan-pelan."

Kak Andriz terus saja mengadu kesakitan karena mama yang mengobati bekas luka di tangan kak Andriz, menekan lukanya.

"Udah dong ma, jangan ketawa mulu. Ini anaknya lagi luka loh ma, bukannya di khawatir juga."

Muka kak Andriz tertekuk menahan kesal, pasalnya bukan hanya mama, tapi seluruh orang yang berada di ruang tamu hanya menertawakan nya sedari tadi. Mungkin kak Andriz beranggapan kalo semua orang disini tidak perduli padanya. Tapi tentu saja itu tidak benar.

Kami semua sangat menghawatirkan nya, aku yang bahkan belum diijinkan dokter untuk pulang, memaksakan untuk bisa segera keluar dari rumah sakit untuk melihat bagaimana keadaan kakakku ini. Walaupun kami sepenuhnya belum berbaikan, tapi setidaknya aku akan mencobanya.

Oh iya, kalian pasti bertanya kenapa kami sedari tadi menertawakan nya, bukan? Ini semua terjadi karena kami tak habis fikir dengan penyebab keadaan gawat darurat seperti yang diberitakan tadi.

Dari cerita yang kak Andriz paparkan, ia menjelaskan bahwa luka ditangan dan pipinya itu adalah ulah dari seseorang yang begitu centil menggodanya. Bahkan orang itu dengan terang-terangan mengajak kak Andriz untuk menghabiskan malam bersama layaknya pengantin baru?

Terus apa kak Andriz mau menerimanya? Tentu saja tidak, dan luka di tubuhnya menjadi hadiah dari penolakannya yang didapati dari pacar atau suami orang itu? Belum sepenuhnya benar

Kenapa kak Andriz menolaknya? Padahal ia bisa saja melakukan itu dan takkan berakhir seperti ini?

Apakah karena kak Andriz tak mau memberikan orang itu uang? Tentu saja jawabannya juga salah

Apakah karena kak Andriz tidak tertarik kepadanya? Apa dia kurang seksi ataupun cantik? Jawabannya juga salah.

Bahkan kata kak Andriz, ia sama sekali tak berfikiran untuk menghabiskan malam atau bahkan beberapa menit bersama orang itu. Bukan karena kak Andriz tak menyukai perempuan atau dia memang tak suka melakukan hal seperti itu.

Selain karena kak Andriz bukanlah tipe lelaki yang berperinsip boleh tidur dengan wanita manapun dan bercocok tanam disembarang tempat, ia juga tak ada niatan atau bahkan berfikiran untuk menjadi seorang gay. Gay? Iya gay, karena yang mengajaknya itu adalah seorang lelaki bertulang lunak.

Tak jauh berbeda seperti nasibku dulu yang hampir diganggu oleh perempuan jadi jadian, kak Andriz pun bernasib tak jauh berbeda. Mungkin karena wajah tampan dan mempunyai pesona yang tinggi, membuat orang itu tertarik kepada kakakku.

Bermula pura-pura menanyakan sesuatu kepada kak Andriz, orang itu dengan terang-terangan beralih  menggodanya. Dengan mengenakan crop top dan celana longgar, ia terus berusaha menarik perhatian kakakku.

𝐌𝐢𝐥𝐥𝐲 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang