SL - 22 #Sedikit Cahaya

3.7K 231 6
                                    

"Kebenaran memang terkadang menyakitkan, tapi semenyakitkan apapun kebenaran, tak lebih menyakitkan dari kebohongan."
~
.
.
.
Jangan lupa Vote 🌟 kritik dan juga
komennya  💬

Jangan lupa Vote 🌟 kritik dan jugakomennya  💬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Terungkap

❀ ❀

|Apartemen|

Kenapa semua ini terjadi? Masa yang berharga terbuang sia-sia karena orang yang hatinya penuh dengan dengki.

Aku tak habis pikir mengapa Kayla yang notabenenya adalah sepupuku tega melakukan ini semua kepada keluargaku, keluarganya juga.

Dari mulai mengambil kasih sayang kedua orangtua dan kakak kakakku, ia bahkan juga ingin merebut nyawaku. Apakah sebenci itu dia kepadaku? Apa yang telah aku lakukan sehingga membuatnya seperti itu.

Dulu saat pertama kali bertemu dengannya, Kayla adalah anak yang manis, kakak yang baik

"Jangan menangis adik kecil," ucap Kayla kecil sembari memeluk tubuhku dengan tangan yang mengusap usap rambutku lembut.

"Sakit kak." Aku masih saja segugukan, karena saat itu yang aku rasakan adalah sakit yang luar biasa di lututku.

Kayla kecil melepaskan pelukannya dan menangkup kedua pipiku dan menghapus air mata yang mengalir. Dengan senyum lembutnya, ia terus saja memberiku kata kata manis.

"Milly....." berbarengan dengan sebuah suara memenggil namaku, aku juga merasakan sebuah tangan yang menyentuh pundak ku. Membuatku sedikit terkejut namun langsung tersenyum setelah melihat pelakunya.

"Kak Ando, kenapa kak?"

Terduduk di sofa sebelahku, kak Ando menggenggam tanganku. "Apa yang menggangu pikirkanmu, Milly?" Mata Ando menatap lekat mataku mencari jawaban.

"Nggak ada kak, Milly cuma habis mikirin Kayla. Milly nggak habis pikir aja, Kayla yang sekarang berbeda sama Kayla yang dulu."

Kak Ando terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu, matanya yang tadi menatapku kini telah berpindah ke arah depan.

"Kak Ando ada apa?"

Aku memegang pipinya dan mengarahkan pandangannya kembali kearah ku, menatap di kedua bola matanya yang indah. Ia terdiam beberapa saat sampai sebuah helaan dihembuskan nya. Memejamkan matanya dan menggenggam kedua tanganku erat. Lalu mulai berbicara serius kepadaku.

"Apakah jika aku mengatakan semuanya, kamu akan percaya?"

Tatapan mata kak Ando menyiratkan keraguan, dia seperti tak yakin akan apa yang ingin dia ucapkan. Keraguannya begitu besar.

"Tentu, aku akan berusaha mempercayainya. Aku yakin, kak Ando tidak cuma asal bicara kepadaku. Pasti kak Ando udah pastiin semuanya."

Aku mencoba membuatnya percaya, dan aku juga akan berusaha mempercayai nya. Ia tersenyum lalu mulai menceritakan semuanya, menceritakannya dengan sungguh dan teratur. Semuanya masuk akal, apa yang diucapkan kak Ando dan alasan serta rincian kejadian, semuanya pas. Tapi, apa semua itu benar kebenarannya?

𝐌𝐢𝐥𝐥𝐲 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang