Yuk Follow dulu sebelum mulai baca!
Tiba-tiba diminta menikahi tunangan kakaknya yang baru saja meninggal, dan terpaksa harus kembali lagi ke keluarga yang selama ini acuh terhadapnya?
Anditya Millya pradikta, terpaksa harus menjalani takdir barunya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◦•●◉✿ мιℓℓу ✿◉●•◦
Hari ini terasa lebih baik, semua yang tertutup rapat sudah kelihatan kebenarannya.
Hubungan renggang yang semula tercipta, kini kembali menghangat. Kasih sayang yang dulu tenggelam, kini dengan berani hadir di dunia ini.
Mendengar cerita dari mama dan kak Daisy, membuat hatiku sakit. Ternyata yang terluka bukan hanya aku, kedua orangtua dan kakak kakakku juga tidak kalah menderita. Malahan aku rasa mereka yang lebih menderita.
Berpura-pura tidak menyayangi demi melindungi nyawaku dari ancaman yang datang ke mereka. Bunda ternyata begitu jahat, bertahun tahun meneror keluargaku dan mengancam dengan ancaman yang kadang nyata.
Belum pasti apa motif bunda dibalik semua kejadian ini, tapi kata nenek bunda melakukan ini karena rasa dendam dan iri di dalam hatinya.
Bunda ternyata adalah anak angkat nenek, dia diadopsi nenek dari sebuah panti asuhan untuk menjadi teman mama yang saat itu berstatus anak tertua dan memiliki seorang adik laki-laki bernama Antoni. Mama dan paman Antoni sangat menyayangi bunda dan memanjakannya. Memberikan apapun yang bunda inginkan.
Hingga suatu ketika keluarga pradikta datang dengan dua lamaran, dua lamaran atas nama Ramadhan pradikta dan Dean ari pradikta.
Mama membiarkan bunda memilih terlebih dahulu, begitupun dengan nenek.
Bunda tanpa ragu memilih paman Dean, bunda mengira jika paman dean yang diperkenalkan sebagai anak tertua itu pasti yang akan menjadi penerus perusahaan keluarga. Dan pastinya kehidupan bunda akan terjamin nantinya.
Kedua belah pihak pun menerima keputusan itu. Selang sebulan kemudian pernikahan kedua pasangan itu akhirnya menikah. Pernikahan megah yang resepsinya dilakukan di hotel berbintang.
Namun, kehidupan bahagia itu mendadak tegang karena beberapa hari kemudian kakek menyerahkan kepemimpinan atas perusahaan pusat kepada papa ramadhan. Dan paman Dean hanya menjalankan anak perusahaan yang berada di bawah naungan perusahaan pusat.
Tentu saja hal itu mendapatkan protes dari bunda, paman Dean sama sekali tidak keberatan akan pembagian ini dan menyuruh bunda untuk menerima, tapi bunda tetap ngotot menuntut hak yang bunda yakini milik paman Dean.
Hal yang tidak terduga terjadi, kakek menjelaskan kalau paman Dean adalah anak dari adik nenek yang meninggal waktu melahirkan paman Dean. Nenek dan kakek akhirnya mengambil tanggung jawab untuk mengurus paman dian dan membesarkan dia layaknya anak mereka sendiri.
Mereka tidak mengadopsi, tapi hanya mengambil hak asuh paman dean. Merawat paman layaknya anak mereka tanpa merubah kenyataan bahwa dia ponakan mereka.
Jadi pembagian itu cukup adil, bahkan kelewatan adil karena paman Dean juga diberi jatah yang sebenarnya adalah jatah papa.
Dan semenjak itulah bunda tanpa mereka sadari berubah, berubah jadi pemarah dan menjauh dari keluarga. Dendam dan iri tertanam di hatinya, bahkan menjadi lebih besar lagi setelah bunda kehilangan anak semata wayangnya.