SL - 12 #Tanda

5K 340 2
                                    

Happy Reading 👊
_______

◦•●◉✿ мιℓℓу ✿◉●•◦

Aku sudah siap dengan seragam sekolahku, hari ini adalah pengumuman lulus atau tidaknya diriku. Hari ini aku sangat sangat degdegan, aku takut mengecewakan Kak Ando.

Terlihat kak Ando yang juga sudah rapi dengan setelan kerjanya, jas yang rapi dan bersih. Aku berjalan mendekatinya dan memakaikan dasi untukknya, Kak Ando sedikit membungkukkan badannya agar mempermudah pekerjaanku ini.

Aku merasakan tangan Kak Ando melingkar dengan sempurnanya di pinggangku, lalu ia menarik tubuhku guna membuatnya merapat dengan tubuhnya.

"Kak Ando lepasin, Milly jadi susah masang dasinya," tegurku dengan mata yang tak lepas dari dasi yang sedang aku pasangkan.

Kak Ando hanya tersenyum tidak menanggapi perkataanku, dengan sedikit bersusah payah akhirnya dasi itupun terpasang dengan sempurna.

"Selesai," ucapku dengan berusaha melepaskan lilitan tangan kak Ando. Bukannya terlepas, lilitannya malah semakin kuat dan bahkan tidak sampai disitu, Kak Ando langsung meletakkan kepalanya diatas pundakku dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leherku.

Deru nafas Kak Ando terasa hangat menerpa leherku."kak, ayo kita berangkat. Nanti kakak terlambat." aku berucap dengan jantung yang seolah olah ingin copot dari tempatnya. Posisi ini sungguh intim, walaupun ando sering memelukku dan bahkan sering menciumku, tapi tetap saja aku akan merasa gugup dan malu bila berada diposisi seperti ini.

Bukannya melepaskan pelukannya, ando malah semakin merapatkan tubuhnya. Dengan badan yang sedikit membungkuk untuk menyamai tinggiku yang hanya sebatas dadanya, ando mulai bergerilya di ceruk leherku.

Ciuman ciuman basah dapat aku rasakan di ceruk leherku ini, sesekali aku merasakan kulit leherku seperti dihisap oleh ando. Ada sensasi rasa yang aneh yang aku rasakan dari perbuatan ando ini, walaupun ini bukan yang pertama yang ia lakukan padaku melainkan sering. Tetapi tetap saja aku selalu terbuai akan perbuatan ando ini.

"k.....Kak...An...Do..." ucapku dengan sedikit terengah engah akan tindakan ando tersebut. Lalu aku mendongakkan kepalaku dan berusaha membuat ando melepaskan ciumannya itu, bukannya lepas ando malah semakin mudah menjelajahi leherku.

Kakiku terasa lemas, tubuhku rasanya tak mampu menopang bobot tubuhku. Untung saja ada tangan ando yang dengan sigap menahan tubuhku.

Lalu aku merasakan tubuhku diangkat oleh ando, dan dengan refleks aku melingkarkan kedua kakiku melingkari pinggang ando. Pandanganku bertumburan dengan bola mata ando yang menatapku dengan mata yang syarat akan gairahnya.

Ia tersenyum padaku, dan seolah terhipnotis aku pun ikut tersenyum karena melihatnya. Lalu tanpa aba aba, ando kembali menanamkan ciumannya dibibirku, ia melumatnya dengan lembut tapi juga menuntut. Tangannya menekan kepala bagian belakangku agar memperdalam ciuman diantara kami.

Aku merasakan ando berjalan, dengan tubuhku yang digendong seperti koala. Dengan bibir yang masih saling melumat, aku merasakan punggungku yang menyentuh permukaan lembut.

Ranjang, yaa ando meletakkanku diatas ranjang dengan tubuhnya yang berada diatas tubuhku. Ia memulai aksinya seperti biasa, memberikan banyak tanda dibagian tubuh atasku. Menambah tanda tanda yang diberikannya malam tadi.

Tubuh bagian atasku tentu saja tak lagi mengenakan apapun, dan begitupun dengan ando. Aku tak tahu kapan pakaian atas kami terlepas, mungkin karena terlalu terbuai akan perlakuan ando ini membuatku tak sadar dengan apa yang ia lakukan.

❀ ❀

"kak ando.... Bagaimana ini, aku tak mungkin pergi kesekolah dengan leher yang merah merah seperti ini." ucapku dengan pandangan yang menatap kearah cermin dan tentunya dengan berusaha menutupi bekas bekas perbuatan ando tadi.

Bukannya mencari solusi, ando malahan mentertawai aku. Ia berjalan mendekatiku dan memelukku dari belakang. Dengan mencebikkan bibirku, aku menatap ando dari cermin dan menatapnya dengan kesal. Bagaimana tidak kesal kalau hampir sekeliling leherku penuh dengan kiss mark yang ia gambar dileherku, hanya area di bawah daguku yang bersih akan tanda tanda ando tersebut.

Tapi tunggu, apa yang ando lakukan." kak ando.........." aku berteriak dan berusaha menjauhkan kepalanya dari leherku, bagaimana tidak. Ando melengkapi tanda tanda yang ia beri dileherku dan membuat leherku penuh akan kiss mart karyanya. Benar benar menyebalkan.

❀ ❀

Aku membaringkan tubuhku diatas sofa, dengan mata yang mengarah ke televisi yang sedari tadi tak henti hentinya menyala.

Bungkus snacks berserakan diatas meja, dengan aku yang sedari tadi tak melakukan apapun. Tadi pagi aku memutuskan untuk tidak datang kesekolah, aku membiarkan ando yang pergi ke sekolah dan melihat hasilnya.

Aku tak ingin mendapatkan tatapan tatapan aneh yang menatapku dengan pandangan mengejek, jadi ya sudahlah. Lagipula ando yang membuatku jadi tak bisa kesekolah, jadi dia juga yang harus bertanggung jawab.

Tapi, ini sudah hampir sore. Namun tak satupun notifikasi yang masuk menandakan dari ando. Sebenarnya dia kemana sih, atau mungkin sekarang dia lagi sibuk? Tapi bukankah tadi ia berjanji akan langsung pulang setelah dari sekolahku, tapi kenapa sampai saat ini tak kunjung kembali.

"kak and kemana sih, ditelfon nggak diangkat. Di chat, centang satu." gumamku pada diriku sendiri. Ando benar benar menjengkelkan, dia sadar nggak sih kalo aku menunggunya dari tadi.

TinTinTin..

Suara deruman mobil dan klakson terdengar di telingaku, tetapi tentu saja bukan milik ando. Aku sekarang berada di balkon apartement kami, dan dibawah sana lalu lintas cukup ramai dengan beberapa mobil dan motor yang saling membunyikan klakson.

Tiba tiba aku merasakan sepasang lengan kokoh memeluk pingganggu dengan possesif, pelukan ini semakin lama semakin erat dengan kepala sang pelaku yang bertengger dibaku ku. "kak ando lama sekali sih, dari mana aja?" tanyaku dengan nada sedikit kesal kepada ando.

Bukannya menjawab, yang ditanya justru terkekeh sebentar dan melanjutkan kesunyian yang berusaha ia ciptakan.Hey kenapa dia

"kak ando... Bagaimana dengan hasil tadi? Aku lulus kan? Tanyaku dengan sedikit tidak sabar kepadanya. Dan lagi lagi hanya udara hampa yang aku dapatkan sebagai jawabannya, hey ando benar benar menyebalkan.

Aku berusaha melepaskan pelukannya tapi tetap saja percuma, dia terlalu kuat untukku. Akhirnya kubiarkan saja sampai, toh aku juga menikmatinya.

Bersambung.....

Holaaaaa gimana gimana?
Makin gaje yaa, tapi yaa maafkeun saya. Pikiranku sedang bercabang😅

Kak, kok kakak masih aja nulis sih padahal kan nggak ada yang baca?

Jawabannya karena aku ingin, mau ada yg baca atau tidak aku akan tetap nulis. Karena aku udah target harus buat cerita ini ataupun yang lain itu ampe end, tapi tetep sih waktunya nggak tau kapan😅

Btw ini part terpendek aku yaa, aku merasa harus tutup part ini ampe disini. Sumpah ini buntu coy😭

Dah ahh gabut, Happy happy an gays

Bengkulu, 03 agustus 2020 / senin
Pukul 18:23 wib (PUBLISH)

𝐌𝐢𝐥𝐥𝐲 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang