SL - 33 #Julit

2.3K 162 0
                                    

Yeayy Milly hadir lagi🤗

Jangan lupa tekan ☆ di pojok kiri bawah dan kritik sarannya di 💬

Jangan lupa juga share sama temen kamu supaya bisa bareng-bareng nyamperin Milly🤗

Yuk yuk kita cuss

◦•●◉✿ мιℓℓу ✿◉●•◦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


◦•●◉✿ мιℓℓу ✿◉●•◦

     Aku bersyukur akhirnya semua masalah yang dihadapi keluargaku bisa berangsur selesai.

Hal yang sebelumnya kami khawatir kan bisa sedikit kami hilangkan dan mulai bernafas dengan lancar.

Aku masih ingat bagaimana terkejutnya bunda Desi saat berhadapan langsung dengan paman Dean, paman yang sejak lama sudah dikira pergi dan takkan kembali.

Tapi, lagi-lagi tuhan punya rencana indah.

Paman Dean bisa mengecoh bunda Desi, dan berhasil mengelabuhinya. Selamat dari jemputan maut yang bunda Desi rancang dan diam-diam menjadi penggagal setiap rencana yang dirancang bunda Desi.

Memang tidak semua rencana yang dilancarkan bunda bisa digagalkan, termasuk kejadian yang dialami kak Mitha. Paman Dean terkecoh saat itu, dia tidak menyangka kalau bunda akan bergerak sendiri untuk menyingkirkan kak Mitha.

Namun lagi, tuhan punya rencana indah dibalik semua kejadian ini.

....

◦•●◉✿ мιℓℓу ✿◉●•◦

"Ah apa yang kamu lakukan disini? Bagaimana kamu bisa masuk kesini?" Mitha terkejut ketika ia mematikan sambungan telepon. Di kursi depan meja riasnya sudah terduduk dengan angkuh wanita yang selama ini adalah alasan dari semua kesedihan yang dialami keluarganya.

"Sudah puas mengucapkan selamat tinggal dengan adik tersayangmu?" Desi, iya wanita itu adalah Desi yang dengan dingin menggertak mitha. Dia ingin lihat sejauh mana Mitha bisa menghadapinya.

Mitha berjalan santai setelah menutup pintu penghubung balkon. Melangkahkan kakinya dengan santai menuju kasur miliknya. Mitha kali ini cukup yakin dengan apa yang dia lakukan, inilah waktu yang tepat untuk melancarkan rencananya.

"Tentu, tapi aku tidak yakin yang tadi itu disebut salam perpisahan," tolak Mitha dengan mantap. Ia juga dengan berani memberikan wajah mengejek seperti apa yang Desi berikan padanya maupun adiknya.

Desi tertawa sumbang mendapati apa yang dia lihat ini, anak itu rupanya sudah lebih berani dari terakhir kali bertatap muka dengannya.

𝐌𝐢𝐥𝐥𝐲 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang