DONT FORGET TO LIKE AND COMMENT
HAPPY READING
*
*
*
*
*Seorang pria berjalan tergesa-gesa sembari sesekali mengusap matanya yang berair. Langkahnya semakin cepat ketika melihat yang ditujunya tengah di depan mata.
"Hei, Park Jongseong!"
Yang di panggil tak menyahut dan lebih memilih melanjutkan bacaannya dengan serius membuat pria tadi mendengus sebal.
Dug
"Aw! Jay, kau apa-apaan, sih!" Adunya ketika tulang keringnya ditendang oleh pria yang kini menatapnya bersungut-sungut.
Pria yang berderai air mata itu Jay. Ia kini duduk di samping saudaranya, Jongseong, yang masih mengaduh sakit.
"Kenapa kau menangis?" Tanya Jongseong heran.
Jay menghapus air matanya dengan berlebihan kemudian menatap Jongseong sendu.
"Sumpah demi apapun, pertemuan David dan Natalie benar-benar mengharukan..."
Jongseong tersenyum ketika mendengar dua nama itu disebutkan. Dua nama yang seharusnya bisa ia cantumkan ke dalam kartu keluarganya.
"Tapi bagaimana bisa Natalie menemui David?" Tanya Jay bingung.
"Beberapa minggu ini, aku datang ke dalam mimpi Natalie. Ya, sekedar menghabiskan waktu layaknya pasangan pada umunnya. Dan aku juga memintanya untuk mencari David, aku tak tega melihat wanitaku hidup kesepian"
Dalam hati, Jay kembali merutuki takdir. Melihat bagaimana pancaran mata Jongseong yang lembut ketika menceritakan Natalie dan David, membuatnya ikut merasakan sakit.
"Jongseong... Natalie cantik ya"
Celetukan itu membuat Jongseong menegakkan badannya dan melirik sang adik dengan tajam.
"Rachel ku ambil ya?"
Jay menoleh dengan cepat kemudian tersenyum lebar, "Hei... calm down Dude.. clam down.."
Jongseong tak menjawab dan kembali membaca bukunya. Jay yang merasa bosan akhirnya mengusili sang kakak dengan mengacak ganas surai hitam itu.
Yang lebih tua memejamkan matanya berusaha mengontrol emosi, sebelum akhirnya ia memukul kepala yang lebih muda dengan buku tebal di tangannya.
"Aw! Sakit, brengsek!" Adu Jay sambil memegangi kepalanya.
"Kau juga merusak tatanan rambutku! Aku seperti gembel sekarang!" Balas Jongseong tak terima sembari membenarkan rambutnya.
Yang lagi-lagi hanya dibalas cengiran lebar dari Jay membuat Jongseong mendelik tajam dan bergumam, "Sudah tua, tapi kelakuan seperti bocah"
"Hei!!! Aku hanya ingin bercerita... kau sebagai kakak tidak peka sekali, sih?!" keluh Jay kesal.
"Ya ya ya ya, sekarang kau ingin bercerita apa, hah?" Ujar Jongseong.
"Kenapa aku tidak menemukan Alexa, ya?" tanya Jay sambil membaringkan tubuhnya pada rerumputan hijau.
"Aku juga tidak menemukan ayah John. Entahlah mungkin mereka tersesat" balas Jongseong sambil mengendikam bahu.
Ia menyandarkan tubuhnya di batang pohon, sambil melihat luasnya taman yang menjadi tempat favoritnya selama ini.
"Kau tau, David itu mirip kau sekali"
Sudah dibilang bukan, hanya mendengar nama sang anak saja membuat Jongseong tersenyum lebar. Ia melirik Jay yang kini memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakula Sadewa || PJS ✔
Фанфик[DILARANG MENIRU ALUR DAN ASPEK DALAM CERITA INI. JADILAH SEORANG PEMBACA DAN PENULIS YANG BIJAKSANA] Mengisahkan tentang sepasang kembar Jongseong dan Jay yang terpisahkan oleh keadaan. Mereka adalah anugerah. Namun sepertinya semesta lebih suka me...