DONT FORGET TO LIKE AND COMMENT
HAPPY READING
*
*
*
*
*Jay duduk diatas kopernya sambil mengunyah permen karet dengan santai. Ia menunggu papanya yang tengah menelpon rekan bisnisnya sebentar. Setelah ini mereka akan ke bandara untuk kembali ke Korea.
Suasana hati Jay sangat bagus hari ini. Ia sesekali bersenandung. Ya, walau lagu yang ia nyanyikan adalah lagu opening pororo versi Korea.
"Annyeong chingudeul, annyeong chingudeul~~ modu hamkke nolja gaegujaengi pororooooo"
Sesekali ia bertepuk tangan dengan riang. Para pelayan terkekeh geli melihat tingkah laku tuan muda mereka itu yang seperti bocah berumur 5 tahun.
Sedang asik-asiknya, suara gedoran pintu membuatnya berjengit kaget. Karena ia memang berada di dekat pintu, Jay dengan sedikit menggerutu turun dari koper lalu membuka pintu utama rumahnya itu dengan kasar.
Matanya membelalak ketika melihat dua orang remaja seusianya dengan beberapa koper di kanan dan kiri tengah tersenyum lebar ke arahnya.
"KALIAN SEDANG APA DI SINI?!" Jerit Jay.
Dua orang remaja yang merupakan Sunghoon dan Jake itu malah tertawa. Secara bersamaan, mereka mengeluarkan tiket dan memamerkannya pada Jay.
"Kita juga akan ikut ke Korea untuk menemanimu" ujar Sunghoon.
"Kau tidak bisa pergi sendirian, nanti kalau kau diculik bagaimana?" Tanya Jake dramatis.
Jay ingin pingsan rasanya. Ia menopang tubuhnya dengan berpegangan ke pintu sambil memegangi kepalanya.
Seharusnya ia tak terkejut. Mereka memang tidak mau dipisah, ia pun juga sama. Jay teringat ketika Jake yang awalnya akan pindah ke Aussie, namun ia dan Sunghoon membuat drama kalau mereka akan terjun dari lantai 70 kalau Jake benar-benar pergi.
Lalu ketika Sunghoon diminta untuk masuk sekolah favorite, Jay dan Jake sengaja mengajak Sunghoon bermain setiap harinya agar Sunghoon tidak punya waktu untuk belajar.
Dan sekarang gilirannya. Tapi mereka benar-benar nekat ikut pergi itu, benar-benar tidak bisa dipercaya.
"Jay? Kau sudah siap__ oh wow"
Bahkan Anthonny melongo ketika melihat sahabat dari putranya itu kini tengah berdiri di depan rumahnya.
"Good morning Mr Anthonny" sapa Jake dan Sunghoon bersamaan.
"Morning. Kalian sedang apa disini, kids?" Tanya Anthonny bingung.
Ia melirik Jay yang sudah memijat kepalanya sendiri dengan wajah lesu.
"Kami juga ikut ke Korea, uncle" jawab Jake sambil memamerkan deretan giginya.
"Tenang saja. Kami sudah berbicara pada orang tua kami. Dan kami diberi izin" lanjut Sunghoon menambahkan.
Anthonny kini ikut memijat kepalanya, tak habis pikir dengan kelakuan ajaib para remaja ini.
"Tapi uncle dan Jay akan menetap di sana. Kalian tidak bisa___"
"Mr Anthonnya yang terhormat. Izinkan kami berbicara" sela Jake cepat.
Anthonny sedikit merasa kesal ketika kata-katanya dipotong tidak sopan seperti itu.
"Kami. Tidak. Ingin. Dipisah!" tekan Sunghoon dan Jake bersamaan.
"Tapi masalahnya, ini bukan cuma satu tahun atau dua tahun. Dan kalian___ Hei! Uncle belum selesai bicara!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakula Sadewa || PJS ✔
Fanfiction[DILARANG MENIRU ALUR DAN ASPEK DALAM CERITA INI. JADILAH SEORANG PEMBACA DAN PENULIS YANG BIJAKSANA] Mengisahkan tentang sepasang kembar Jongseong dan Jay yang terpisahkan oleh keadaan. Mereka adalah anugerah. Namun sepertinya semesta lebih suka me...