DONT FORGET TO LIKE AND COMMENT
HAPPY READING
*
*
*
*
*Ni-ki tak bisa berbuat apa-apa ketika dua kakaknya diborgol dan digiring untuk menaiki bus yang akan menuju tempat penitipan sementara tahanan.
Hatinya berdenyut sakit ketika dua bersaudara itu diserang dengan berbagai pernyataan yang tak mengenakan dari para wartawan yang menghadang.
"Kenapa kalian berdua melakukannya?"
"Apa salah mereka, bisakah kau menjawab?
"Apa kalian berkerja sama dalam pembunuhan ini?
"Benarkah alasan kalian melakukan tindakan tercela ini semata-mata hanya karena harta?"
Bahkan baju yang dikenakan baik Jongseong maupun Jay ditarik oleh beberapa oknum tak bertanggungjawab. Suasana benar-benar ricuh tak terkendali. Beberapa petugas bahkan sampai kewalahan menahan kerumunan manusia yang menganggap dirinya paling benar itu agar tidak menyakiti kedua remaja ini.
Ni-ki merasakan sakit pada kepalanya melihat itu semua. Andai saja ia tak pergi ke minimarket pagi itu, mungkin ia bisa saja mengikuti si kembar dan mencoba menghentikan aksi mereka.
Ini semua tidak terencana. Jika mereka menyerahkan diri seperti ini, publik akan menyalahkan mereka sepenuhnya. Dunia akan marah pada kedua bersaudara itu.
Padahal dibalik itu semua, terdapat kisah menyayat hati yang tak orang-orang ketahui.
Sebelum Jongseong dan Jay masuk ke dalam bus, mereka sempat bertatapan dengannya. Jongseong yang tersenyum kecil dan Jay yang menganggukan kepalanya berusaha meyakinkan Ni-ki kalau semua akan baik-baik saja.
Air mata pun tak bisa dibendung lagi. Ni-ki menundukan kepalanya dan menangis pilu. Derry yang berdiri di sampingnya mencoba menguatkan bocah itu.
"NI-KI!"
Seseorang memanggil namanya. Ni-ki berbalik dan menemukan Sunoo bersama empat remaja lainnya tengah berlari ke arahnya.
"Kak Sunoo, mereka...?"
"Ikutlah kita dulu, baru akan aku jelaskan semuanya" sela Sunoo dengan napas tersenggal.
Ni-ki menyetujuinya. Kemudian mereka pergi ke apartement Jake untuk berdiskusi. Ni-ki diperkenalkan dengan orang-orang yang belum pernah ia temui. Bahkan ia baru tau jika Jongseong mempunyai dua sahabat dekat.
"Pamanku dan kakaknya Sunghoon adalah seorang pengacara. Aku akan meminta mereka terbang kesini dan membantu kita" ujar Jake.
"Kemungkinan untuk mereka bebas sangatlah kecil. Karena keduanya sudah mengaku dan buktipun memperkuat kesalahan mereka. Namun kita bisa meminimalisir vonis yang akan diberikan" tambah Sunghoon.
"Tuan muda, saya juga akan memanggil para pelayan di kediaman Amerika. Kelakuan bejat dari mendiang madam Alexa sudah menjadi rahasia umum di sana, aku rasa itu bisa membantu"
Jake menjentikan jarinya ke arah Derry yang mengusulkan ide itu. Keadaan bisa berbalik jika kelakuan Alexa dibeberkan. Akan masuk akal jika alasan Jay membunuh wanita itu selain karena merasa emosi melihat papanya dibunuh, bisa saja sebagai bentuk pembelaan diri karena Alexa sedang menggodanya.
"Oke, untuk Kak Jay kita sudah siap. Bagaimana dengan Kak Jongseong? Apa pelayan di rumahnya mau bergabung?" Tanya Jungwon.
"Aku akan bersaksi" usul Sunoo tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakula Sadewa || PJS ✔
Fanfiction[DILARANG MENIRU ALUR DAN ASPEK DALAM CERITA INI. JADILAH SEORANG PEMBACA DAN PENULIS YANG BIJAKSANA] Mengisahkan tentang sepasang kembar Jongseong dan Jay yang terpisahkan oleh keadaan. Mereka adalah anugerah. Namun sepertinya semesta lebih suka me...