DONT FORGET TO LIKE AND COMMENT
HAPPY READING
*
*
*
*
*Jongseong berulang kali mengucapkan terimakasih pada seorang sopir taksi yang telah menyelamatkannya. Karena tas yang sudah dirampas, ia membalas kebaikan sang sopir dengan cara memberikan makanan gratis di restaurant milik mamanya. Secara diam-diam tentunya.
Kini ia berjalan memasuki rumahnya. Seluruh tubuhnya masih sakit, namun ia memaksa pulang. Untung saja saat sampai di rumah, satpam mengatakan kalau mama dan ayahnya sedang pergi ke sebuah pesta dan akan pulang besok.
Jongseong berjalan ke arah dapur untuk membuat susu coklat hangat untuk ia bawa ke kamarnya. Sebenarnya rumahnya penuh dengan pelayan.
Namun kembali lagi, bahwa ini adalah Park Jongseong. Seorang remaja dengan segala 'kemurahan hatinya'
Ia duduk di pantry sambil menunggu air mendidih. Jari-jarinya sesekali menyentuh luka yang ada di wajahnya.
"Kak"
Ia menoleh, dan menemukan Ni-ki yang sepertinya terbangun dari tidurnya. Anak itu berjalan menghampiri Jongseong dan duduk di depannya.
"Baru pulang?" Tanya Ni-ki sambil mengusap matanya.
"Hm"
Setelah berhasil mengumpulkan kesadarannya, Ni-ki membulatkan matanya ketika melihat keadaan Jongseong yang mendapat banyak luka.
"Kakak, kenapa?" Tanya Ni-ki khawatir.
Jemari Ni-ki mencoba menyentuh luka di wajahnya, namun Jongseong dengan cepat menepis pelan tangan itu darinya. Sementara Ni-ki hanya bisa terdiam ketika seluruh bentuk afeksi yang ia berikan pada sang kakak tiri selalu ditolak.
Setelah itu keduanya terdiam. Jongseong bangkit dari duduknya untuk menyeduh susu coklat dengan air mendidih. Setelah minumannya siap, ia mengambil ancang-ancang untuk pergi.
"Kak" namun Ni-ki lebih cepat mencegatnya.
Jongseong tak menoleh sedikitpun. Ia membelakangi Ni-ki sembari menunggu apa yang akan dikatakan anak itu.
"Jangan pergi, Ni-ki hanya ingin mengobrol"
Mendengar itu, Jongseong diam tak berkutik. Batinnya berperang, apakah ia harus menuruti keinginan sederhana sang adik atau berlalu pergi seperti yang biasa ia lakukan.
"Kak, sebentar saja" ucap Ni-ki lagi.
Jongseong menghela napasnya. Ia berbalik dan kembali duduk di hadapan Ni-ki yang tersenyum ketika sang kakak akhirnya mengabulkan permintaannya.
"Mau kakak buatkan susu coklat juga?" Tanya Jongseong tanpa menatap Ni-ki.
Senyuman Ni-ki semakin lebar. Ia menganggukan kepalanya dengan semangat.
"Hm, Ni-ki mau"
Jongseong kembali memanaskan air sambil menyiapkan susu bubuk ke dalam gelas.
"Punggung kakak sudah diobatin, kan?" Tanya Ni-ki.
"Hm"
"Diobatin sama kak Sunoo lagi ya?"
Jongseong menghentikan pergerakan tangannya, dan sedikit menoleh ke belakang dengan tatapan terkejut.
"Dari mana kau tau?"
Ni-ki terkekeh dengan senyuman lucu. Walau Jongseong tak melihatnya, Ni-ki tetap senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakula Sadewa || PJS ✔
Fanfiction[DILARANG MENIRU ALUR DAN ASPEK DALAM CERITA INI. JADILAH SEORANG PEMBACA DAN PENULIS YANG BIJAKSANA] Mengisahkan tentang sepasang kembar Jongseong dan Jay yang terpisahkan oleh keadaan. Mereka adalah anugerah. Namun sepertinya semesta lebih suka me...