14

2.4K 634 147
                                    

DONT FORGET TO LIKE AND COMMENT

HAPPY READING

*
*
*
*
*

Pagi ini, satu negera dihebohkan dengan penemuan mayat seorang CEO terkenal di rumahnya bersama seorang wanita yang diketahui adalah mantan istrinya.

Jake dan Sunghoon langsung menuju ke tkp walau saat di sana mereka tak diizinkan untuk mendekat. Keduanya menangis saat kantung jenazah berisikan tubuh seseorang yang sudah mereka anggap paman sendiri di evakuasi

"Jay.. angkat" gumam Sunghoon dengan ponsel yang ia tempelkan di telinganya.

Sementara Jake tengah mondar mandir sambil mengigiti kukunya cemas. Ia juga berusaha menghubungi Jongseong, namun tak ada balasan.

Si kembar menghilang.

Setelah pertengkaran kemarin sore, mereka memang tidak menghubungi keduanya dengan alasan membiarkan dua berasaudara itu untuk menikmati waktu sendiri.

Namun kabar pagi ini membuat semuanya terasa janggal bagi Jake dan Sunghoon. Segala pemikiran buruk terus menghantui mereka. Dalam hati kedunya terus berharap agar semua prasangka itu tidak benar adanya.

Sekedar informasi, keduanya tengah berada di apartement Jake. Suara ketukan pintu membuat mereka menoleh secara bersamaan. Jake beranjak dan membuka pintu apartementnya.

Di depannya sudah ada Heeseung, Sunoo, dan Jungwon yang masih mengenakan seragam.

"Kalian membolos?!" Tanya Jake kaget.

Ketiganya mengangguk. Lalu Heeseung menyingkirkan tubuh Jake yang berada di ambang pintu lalu masuk begitu saja dan disusul Jungwon juga Sunoo.

Jake mengelus dada sabar, lalu menutup pintu. Ia melangkah mendekati yang lain.

"Ni-ki tak bisa dihubungi. Nyonga Veronica dan Tuan John juga tidak mau ditemui siapapun" jelas Sunoo.

Heeseung meremat rambutnya frustasi. Ia meraih ponselnya dan menunjukan screenshoot postingan Jongseong yang diposting tadi malam, itupun hanya beberapa menit lalu langsung dihapus.

"Lihat! Ini bar, bukan?!"

Sunghoon mengambil ponsel Heeseung dan mengamati foto itu. Jungwon menahan tangisnya sekuat tenaga. Perasaanya tidak karuan sekarang.

Andai saja kemarin ia tak meminta Jongseong ke taman untuk merayakan ulang tahunnya, semua ini pasti tidak akan terjadi. Jungwon benar-benar merasa bersalah.

Heeseung yang melihat adik kelasnya itu hanya menunduk dalam diam mencoba merangkul dan menyemangati.

"Ini bukan salahmu. Kita akan cari mereka bersama-sama"

Mereka ber-lima bergegas untuk melakukan pencarian secara mandiri. Dengan menaiki motor masing-masing, kelimanya keluar dari kawasan apartement.

Tak menyadari jika sejak tadi, ada sebuah mobil yang terparkir di sebrang jalan seperti mengawasi mereka.

Tatapan tajam seseorang terlihat begitu kentara ketika para remaja tadi mulai menjauh.

"Tuan muda, saya sudah menemukannya"

Kedua netra tajam tadi melirik seseorang yang berada di kursi pengemudi.

"Bagus. Biarkan mereka mencari kak Jongseong, kita hampiri kak Jay dulu sebelum dia kembali pergi, Derry"

~~ Nakula Sadewa ~~


Di sinilah Jay berada. Meringkuk di sebuah gedung kosong yang menjadi tempat bermalamnya.

Nakula Sadewa || PJS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang