Gawai Bikin Dilema

28 8 0
                                    

Mengutip pernyataan dari Kemenkominfo atau  Kementerian Komunikasi dan Informatika, 167 juta orang Indonesia menggunakan ponsel. Dengan kata lain, 89% dari jumlah penduduk Indonesia. Angka yang hampir menyentuh sempurna, 100%. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, sudah akrab dengan benda canggih ini. Bahkan tidak jarang, anak-anak lebih piawai menggunakan gadget dibandingkan dengan orang dewasa.

Banyak orang tua yang memanjakan anak-anak mereka dengan gadget. Hanya demi gengsi. Agar anak mereka dianggap gaul. Tidak gaptek dan ketinggalan zaman.
Alasan di atas, barangkali tepat diungkapkan sebelum pandemi melanda. Karena saat ini, ponsel tidak hanya sekedar dianggap untuk gengsi semata. Melainkan sudah menjadi salah satu kebutuhan. Terutama bagi anak-anak sekolah. Jika mereka tidak memiliki ponsel. Maka, mereka akan ketinggalan pelajaran di sekolah. Karena ponsel salah satu media pembelajan yang paling banyak digunakan oleh guru untuk mengajar selama pandemi. Oleh sebab itu, mau tidak mau, gawai memang harus dimiliki oleh semua orang termasuk anak-anak sekolah.

Namun sebagai orang tua, bukan berarti harus lepas tangan begitu saja. Percaya 100% kepada anak. Bahwa memang, anak menggunakan gawainya hanya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh bapak/ibu gurunya di sekolah. Karena faktanya, banyak siswa-siswi yang tidak pernah mengerjakan tugas sama sekali selama pandemi. Walaupun mereka sudah diberikan ponsel oleh orang tua mereka. Justru dengan gawainya, mereka asyik bermain game online, menonton youtube dan lain sebagainya.

Kalau sudah seperti ini. Siapa yang akan disalahkan? Ponsel...? Anak-anak...? Orang tua...? Guru...? Ataukah zaman?
Kembali lagi kepada diri kita masing-masing tentunya. Selaku pengguna gadget. Agar lebih bijak dalam memanfaatkannya.

Semoga bermanfaat.

(Mataram, 12 Juni 2021)

Artikel RamputanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang