Alhamdulillah sudah sampai pada artikel ke-30. Itu artinya, aku sudah menyelesaikan tantangan ini. Tantangan 30 Hari Konsisten Menulis. Tanpa meninggalkan satu hari pun untuk menulis dan publish satu artikel, sesuai aturan kelas tantangan. Namun, bukan berarti ini akan menjadi tulisan terakhirku. Justru ini akan menjadi awal dari setiap tulisanku nantinya. Semoga.😌
Ada begitu banyak hal yang aku dapatkan dari mengikuti kelas tantangan ini. Meskipun singkat, hanya 30 hari. Hal yang tentunya berdampak positif. Terutama untuk diriku sendiri.
Di awal kelas tantangan, tiba-tiba admin mengharuskan kami, aku dan peserta yang lain, untuk membuat akun melalui aplikasi Wattpad. Kemudian membuat cover depan dan judul besar semenarik mungkin, deskripsi dan lain-lain. Hah...!!😲 Aku tidak tahu menahu sama sekali tentang aplikasi ini. Barangkali bagi peserta lain yang sudah akrab dengan Wattpad, tidak ada masalah.
Tetapi, aku teringat dengan satu peribahasa, "Where there is a will, there is a way", yang artinya "Di mana ada kemauan, di situ ada jalan". Dan benar saja. Alhamdulillah, ketidaktahuanku tentang aplikasi ini pun mulai berkurang. Intinya adalah niat dan mau belajar. Hari demi hari, aku mulai terbiasa menggunakannya.
Hal lain yang juga aku dapatkan melalui kelas tantangan ini adalah merubah mindsetku tentang menulis. Mulanya aku berpikir, kegiatan menulis merupakan kegiatan yang sulit dan membosankan. Namun, setelah mengikuti kelas tantangan 30 Hari Konsisten Menulis ini, aku menjadi sadar bahwa ternyata menulis itu kegiatan yang menyenangkan. Dengan menulis, aku bisa menyampaikan segala hal yang aku rasakan dan berbagi pengalaman dengan banyak orang."Aku tidak bisa menulis!"
"Aku punya ide, tapi aku tidak bisa merangkai kata-kata menjadi tulisan yang bagus!"
"Aku mau menulis. Tapi apa nanti tulisanku akan dibaca orang ya!"
Dan bla bla bla....Itu adalah beberapa kalimat yang selalu menjadi virus perusak di saat kita ada keinginan untuk mulai menulis. Atau barangkali alibi yang selalu aku banggakan untuk mengganti kata malas. Perasaan takut, ragu, dan tidak percaya diri untuk memulai sesuatu itu wajar. Tetapi, jika perasaan-perasaan negatif itu terus menerus menang. Lalu kapan perasaan berani, yakin dan percaya diri yang ada dalam diri kita akan berjaya.
Ketika tulisanku diapresiasi, tentunya aku merasa sangat senang. Tapi jika sebaliknya, ya pastilah aku sedih. Sama halnya ketika anak mendapatkan nilai 100 saat ulangan di sekolah. Pasti anak itu dengan bangganya akan pamer kepada temannya. Sedangkan, jika dia mendapatkan nilai terendah di kelas. Maka dia akan diam. Bahkan mungkin akan langsung merobek hasil ulangannya.
Akan tetapi, aku tidak mau egois seperti anak sekolahan. Senantiasa mengharapkan apresiasi untuk setiap tulisanku. Aku bukan malaikat yang selalu sempurna. Yang penting aku menulis. Karena dengan menulis, aku menjadi bahagia."Don't ask yourself what the world needs, ask yourself what makes you come alive. And then go and do that. Because what the world needs is people who have come alive"_Harold Whitman
"Jangan tanyakan pada diri Anda apa yang dibutuhkan dunia. Bertanyalah apa yang membuat Anda hidup, kemudian kerjakan. Karena yang dibutuhkan dunia adalah orang yang antusias"_Harold WhitmanTerima kasih 🙏
(Mataram, 22 Juni 2021)
KAMU SEDANG MEMBACA
Artikel Ramputan
Random"Artikel Ramputan" ini saya tulis dalam rangka mengikuti tantangan "30 Hari Konsisten Menulis". Kata "Ramputan" saya ambil dari bahasa daerah asal saya, daerah Lombok yaitu bahasa Sasak. Dalam bahasa Indonesia biasanya disebut sayur asem. Di mana se...