Hari ini tiba-tiba aku kedatangan tamu yang tak diundang. Dia sahabatku. Bukan sahabat yang sudah lama tak jumpa sih. Soalnya baru dua hari yang lalu kami ketemu di tempat kerja🤭.
Kunjungannya ke rumahku kali ini agak beda dari biasanya. Karena biasanya ni, kalau dia ada rencana mau main ke rumah, dia pasti nelpon atau nge-chat dulu, kayak minta izin gitu. Haha...
"Lagi di mana? Ada di rumah gak? Mau maen ke situ! Boleh?", tanyanya. Pas ku jawab, "Di rumah ni. Iya ke sini aj. Aku tunggu!". Ditunggu ee... malah gak datang. Kesel gak tu. Udah emak-emak, di PHP-in lagi. Tidak sekali ato dua kali dia kayak gitu. Sering.
Aku dan sahabatku ini beda usia dan status. Usiaku jauh lebih banyak dari dia. Ndak sih yang banyak sekali. Selain itu, aku sudah berstatus istri orang dan alhamdulillah sudah punya dua orang anak. Sedangkan dia single. Maksudnya masih gadis, bukan single parent😄.
Tapi meskipun gitu, kami punya banyak kesamaan. Selain nasib dan profesi. Aku dan sahabatku ini seringkali punya persepsi yang sama tentang banyak hal. Mungkin ini alasan kami bersahabat.Aku baru saja sampai rumah, jemput anakku pulang sekolah. Tiba-tiba dia datang. Aku berpikir. Barangkali niatnya pengen ngasih kejutan. Eh, tapi aku kan gak lagi ulang tahun. Ya udah lah. Apapun niatnya, tamu harus tetap dihormati. Apalagi sahabat sendiri😊.
Tiep kali kami ketemu, ngobrol dan menghabiskan waktu bersama. Topiknya seputaran itu-itu saja sih. Kalau gak curhat masalah keuangan, kerjaan, keluarga, masa lalulah, masa depan. Bahas orang juga sering sih, tapi dikit. Hehe...Obrolan kami kali ini, topiknya sedikit membuat aku terkejut. Persis seperti kedatangannya yang dadakan. Dia tiba-tiba memulai obrolan kami dengan satu pertanyaan, "Menurutmu, cobaan itu apa sih?".
Berjam-jam kami pun larut dengan topik itu.Persahabatan itu memang tidak mesti harus seusia, seprofesi, atau juga berstatus sama.
Itulah sekilas tentang persahabatanku.
Kalian gimana...?(Mataram, 19 Juni 2021)
KAMU SEDANG MEMBACA
Artikel Ramputan
Random"Artikel Ramputan" ini saya tulis dalam rangka mengikuti tantangan "30 Hari Konsisten Menulis". Kata "Ramputan" saya ambil dari bahasa daerah asal saya, daerah Lombok yaitu bahasa Sasak. Dalam bahasa Indonesia biasanya disebut sayur asem. Di mana se...