hari ini adalah hari weekend , tepat hari ini Aira sedang menunggu bus datang untuk checkup ke rumah sakit. Aira sudah berbohong kepada ayah dan bundanya bahwa Ara akan di temani oleh sahabat-sahabatnya, sebenarnya ara tidak berniat berbohong karena sahabat-sahabatnya sibuk jadi Aira harus checkup seorang diri.
sejak tadi bus yang ditunggu Aira sangat lama, membuat Aira sangat kesal pasalnya tinggal beberapa menit lagi Aira sudah di tunggu oleh dokter Fani. derumam suara motor yang berhenti tepat di depannya membuat Aira mendongak dan menatap Ezra.
"eh Ra Lo ngapain ke sini,"sapa Ezra.
"gue lagi nungguin bus,"
"mau kemana emang Ra,"
"kayanya gue gak usah jujur deh gue khawatir nanti lebih banyak orang yang tau penyakit gue."batin Ara bermonolog.
"gue mau ke rumah sakit jenguk teman,"jawab Ara.
"gue Anter aja, sekalian gue jenguk bos soalnya kemarin dia jatuh dari motor waktu balapan."
"bos?"
"Satria."
"what!!"
"gak usah teriak juga kali Ra,"
"tapi dia gapapa kan Zra,"
"gapapa kok cuman mungkin butuh istirahat dulu di rumah sakit."
"Anter gue kesana ya tapi gue harus jenguk teman gue dulu."
"iya Ra ayo."ajak Ezra. Ezra menjalankan motornya menuju rumah saki, untungnya saja rumah sakit biasa checkup Ara dengan rumah sakit di mana Satria di rawat sama.
"di kamar 205 ya Ra."ucap Ezra setelah Sampai di rumah sakit yang di angguki oleh Ara. setalah Ara berpamitan kepada Ezra langsung berpisah saat di lobie.
Aira memasuki ruangan yang biasa iya checkup benar dugaannya dokter Fani telah menunggunya.
"assalamualaikum ,maaf dok tadi bus nya lama,"ucap Ara dengan sopan.
"waalaikumsalam, iya tidak apa-apa tumben kamu tidak di dampingi Ra,"
"lagi pada sibuk dok,"
"ya sudah saya chek dulu ya."
"iya dok."
setelah Aira di chek kesehatannya oleh dokter Ara langsung menebus beberapa obat, setelah itu Aira berjalan menuju kamar rawat Satria namun saat hampir Sampai Aira melihat Satria dkk keluar dari ruangan.
"hai"sapa Ara.
"hallo,"jawab mereka bersamaan.
"eh, Satria Lo udah sembuh?"tanya Ara kepada Satria yang tidak ada responan sama sekali Aira hanya tersenyum kikuk di acuhi oleh Satria.
"udah Ra, ini mau pulang."ucap Radhit.
"oh iya Ra Lo dari mana kok bisa tau Satria di sini sih."tanya Farel.
"iya tadi bareng Ezra ,soalnya gue juga harus jenguk teman gue."jawab Ara.
"loh kok Lo bawa obat sih?"pertanya dari Ferro berhasil membuat mereka menatap kantung plastik yang Aira bawa.
"oh ini fitamin sama ada obat-obatan yang Abang gue titip,"ucap Ara lagi-lagi berbohong.
"oh, Lo balik sama siapa Ra,"tanya Ezra membuat Ara celingukan entah dengan siapa.
"paling gue balik naik taxi atau bus."jawab Ara.
"bareng bos gue aja,"ucap Ezra berhasil membuat Ara dan Satria saling pandang.
"gak usah Zra kasian Satria kan belum vit banget,"tolak Ara dengan halus karena tatapan Satria yang seolah meminta Aira untuk menolak ajakan teman-temannya.
"sama gue aja Ra,"ucap Farel yang mendapatkan toyoran dari Ezra.
"ye.. cap kaleng."ucap Ezra.
"lu kira gue larutan cap kaleng."balas Farel membuat mereka tertawa.
"udh gue mau balik."ucap Satria tiba-tiba membuat mereka menjadi diam.
"perlu gue Anter gak bos,"tanya Ferro.
"gak usah."jawab Satria dengan wajah dingin ,lalu menatap Ara dengan tatapan tajam.
"ya udah gue juga balik ya bay."ucap Ara berlalu pergi untung saja tadi Aira minta di jemput oleh aletta karena tidak sesibuk tadi.
Aira sudah melihat mobil BMW warna putih milik Alleta terparkir di parkiran rumah sakit, Aira berjalan menuju mobil alleta lalu memasuki mobil itu tanpa di duga ternyata Aghatta pun ikut menjemputnya.
"eh ada Lo Ta."sapa Ara.
"iya Ra maaf ya tadi gue gak bisa Anter Lo,"ucap Agttha, Aira melihat ada rasa bersalah di mata Aghatta membuat Aira tersenyum.
"gapapa kok, ngerti gue Lo sibuk lagian gue juga bisa sendiri,"
"iya Ra gue juga minta maaf,"ucap Alleta.
"gapapa santai, tapi.."
"kok ada tapi-an sih Ra,"ucap Aghatta.
"iya dongs,"
"apa gak usah lama-lama deh Ra,"ucap Alleta dengan sedikit kesal.
"kalian nginep di rumah ku,"ucap Ara membuat mereka ber-dua tertawa.
"pasti dong Ra!!"ucap Aghatta dengan heboh.
"cus kita Heppy-heppy,"ucap Aghatta.
Alleta menjalankan mobilnya menulusuri ibu kota tapi sebelum ke rumah Ara mereka mengunjungi salah satu mol ibu kota.
****
Setelah selesai berbelanja Aira dkk telah sampai di rumah Aira dengan barang-barang yang banyak, kalian gak usah bertanya itu semua barang Aghatta yang membuat Alleta marah karena selain bagasinya yang Punuh tetapi mobil nya pun hampir di penuhi oleh barang Aghatta.
"gila ya Lo ta liat mobil gue untung gak mogok,"dumel Alleta.
"enggak bakalan lah ini mobil mahal ya kali mogok."
"yaudahlah Let gak usah marah yu masuk rumah gue,"ucap Ara, mereka pun berjalan memasuki rumah Aira. Dirga yang melihat trio rempong datang kerumahnya hanya menghela nafas berat.
"eh bang Dirga apa kabar bang,"tanya aghatta dengan heboh.
"allhamdulilah,"jawab Dirga dengan wajah datarnya.
"maaf bang anak satu ini agak setres,"ucap Alleta.
"gue tau santai aja,"Jawab Dirga membuat Ara dan Alleta tertawa.
mereka bertiga berjalan menaiki tangga dan memasuki kamar Ara, Aira sangat beruntung mempunyai sahabat yang benar-benar sayang dan selalu ada buat Ara.
Ara selalu berdo'a jika Ara di panggil oleh Tuhan Aira hanya meminta ke-tiga sahabatnya ini selalu hidup bahagia dan selalu tertawa walau Ara tau mereka akan sedih.
-kisah Satria & Aira-
#salamkleponijo
kalo kalian di posisi Ara!
apa yang bakalan kalian lakuin?
kalo di posisi Ara yang harus menghadapi penyakitnya?
jangan lupa follow akun ini dulu ya....
jangan lupa follow akun Instagram @wp.kleponijo untuk mengetahui informasi Cerita yang klepon buat!
spam komen suapaya semangat upnya !
Thanks you four taking the time.
Don't forget to vote and comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah Satria & Aira [End]
Подростковая литератураSeandainya waktu bisa ku putar kembali, akan ku buat kisah kita lebih berarti dan tidak ada kata akhir dari segalanya. Hanya waktu yang mampu mengerti, betapa berat perpisahan ini. Semoga cerita ini menjadi kenangan yang paling indah. Terimakasih...