Pagi yang begitu cerah ke-tiga gadis cantik sudah siap dengan seragam putih abu-abunya, dengan wajah yang ceria mereka ber-tiga menuruni anak tangga lalu menghampiri ke-dua orang tua Aira yang sudah siap di meja makan.setelah selesai sarapan Aira, Alleta , dan Aghatta berpamitan dan pergi menuju sekolah. sesampainya di sekolah Aira dkk berjalan menghampiri anak-anak Antranos karena permintaan Aghatta untuk menemaninya.
"cie..cie.."heboh mereka menggoda sang wakil ketua Antranos dan Aghatta.
"hai.."sapa Aira kepada Satria.
"hemm.."dehem Satria.
"ini, ada suratnya juga baca ya."ujar Aira dengan menyodorkan sekotak senwic kepada Satria.
Satria langsung membuka surat yang di berikan Aira di depan banyak orang membuat jantung Aira berdekup kencang.
Satria Ryan Alveno, Apakah kamu mau menemaniku nanti malam ke suatu tempat yang mungkin membuat kamu tersenyum.
tertanda: Aira yang selalu mencintaimu.
Satria memandang ke arah Aira lalu berdehem pelan, satu langkah Satria menghampiri Aira hanya ada satu jengkal di antara mereka setelah itu Satria membisikan sesuatu kepada Aira.
"gue mau, nanti malam gue jemput Lo, jam tujuh malam pas."bisikan itu sontak membuat Aira tersenyum kikuk lalu berteriak membuat semua orang menatap ke arah mereka atau lebih tepatnya kepada Aira dengan pandangan aneh.
"kebiasaan,"ucap Alleta dengan memutar bola matanya jengah.
"kumat,"ucap Aghatta dengan mata malasnya.
"cabut!"perintah itu keluar dari mulut Satria yang langsung di patuhi oleh yang lainnya.
****
Saat ini Satria sedang berada di Warnos, sedari tadi Satria hanya melihat kotak warna biru yang sempat di beri Aira dan surat itu.
"makan aja kali, gak usah di liatin aja atau buat gue aja."ucap Ezra yang berniat bercanda namun yang di dapatkannya adalah lirikan maut Satria.
"hehehe, maaf bos."Ezra kembali dengan aktifitasnya memakan mie instan bersama anak-anak yang lain.
"Aira kasih itu buat Lo makan, bukan buat Lo liatin paham!"perkataan tegas itu keluar dari mulut Radhit.
"Lo di ajak jalan sama Ara?"tanya Radhit.
"hemm,"hanya deheman yang selalu mereka dengar dari mulut sang ketua Antranos.
"huff, jangan terlalu ngasih harapan ke dia kalo Lo gak ada perasaan sama dia bro."Radhit sedang berusaha memberikan nasihat kepada Satria agar cowok ini tidak melakukan hal yang sama terhadap Ara, karena Aira adalah gadis yang baik dan perhatian kepada Satria tidak seperti cewek-cewek yang lainnya yang hanya memandang Satria dari harta ataupun tampang.
"gue bingung,"
"bingung?"
"Aira itu beda sama yang lainya atau sama kaya cewek-cewek yang lainnya yang cuman liat gue dari harta ataupun tampang gue,"
"ajak dia ke pasar malam,"
"maksud Lo?"
"Usually the girls who take you out always take you to the mall and don't want to go to the night market or anything, the goods are cheap, so try taking Aira to the night market. tonight at the city park there is a night market so just try to take Aira there if Aira feels fine and happy it means she is different from the others. In my opinion, Aira is different from the others."ucap Radhit dengan menepuk pundak Satria setelah itu berlalu pergi entah kemana mungkin ngebuchin seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah Satria & Aira [End]
أدب المراهقينSeandainya waktu bisa ku putar kembali, akan ku buat kisah kita lebih berarti dan tidak ada kata akhir dari segalanya. Hanya waktu yang mampu mengerti, betapa berat perpisahan ini. Semoga cerita ini menjadi kenangan yang paling indah. Terimakasih...