Satria sudah sampai di rumah Sakit cendrawasih, setelah memarkir motornya Satria langsung berlari menuju resepsionis rumah sakit untuk mengetahui ruangan Aira.
"sus, pasien atas nama Aira ada di ruangan mana ya?"tanya Satria degan wajah yang pucat.
"Aira Keysha tyneta berada di ruang ICU mas,"ujar Sang suster.
"thanks sus."ujar Satria langsung berlari menuju ruang ICU.
saat sampai ICU Satria melihat Dirga, Alleta, Aghatta, Zia, dan kedua orang tua Aira yang sedang tertunduk.
Satria menghampiri mereka yang langsung membuat mereka menatap ke arah Satria.
ketika melihat Satria, Dirga refleks berdiri dan langsung memberikan Bogeman kepada Satria.
Satria hanya diam dan enggan melawan Dirga, karena Satria tahu bahwa disini dirinya yang salah.
"Dirga!!"ucap Arga mencegah anaknya yang terus memukuli Satria.
"Dirga, dengar Ayah!"ucap Arga kembali dengan tegas.
"ikut ayah,"ujar Arga dengan menarik tangan Dirga entah kemana.
sedangkan Satria yang babak belur hanya terdiam menatap pintu ICU, rasa bersalah semakin menghujam hati Satria.
"maaf Ra,"ujar Satria dengan nada pelan.
"maaf gue gak bisa buat Lo bahagia, gue tolol, anjing, goblok."ujar Satria tanpa henti menyalahkan dirinya sendiri sampai-sampai Air matanya ikut turun menghiasi wajah pucat Satria.
dari arah belakang inti Antranos menghampiri Satria, dan membawa Satria pergi menuju taman rumah sakit Cendrawasih.
inti Antranos yang melihat Satria kacau, hanya bisa diam dan menengkan Satria.
"sabar Sat, Lo berdo'a sama tuhan supaya Ara baik-baik aja."ujar Radhit.
"gue bego banget ya Dhit, gue goblok banget ya jadi laki-laki!"sentak Satria membuat inti Antranos semakin tidak tega melihat kondisi Satria.
"Lo gak boleh gitu, kalo Lo kuat Aira pasti kuat di dalam sana Sat."ujar Ezra dengan menepuk pundak Satria.
"beliin bunga Zra, gue pengen minta maaf sama Ara waktu dia sadar nanti."ujar Satria menyuruh Ezra, sedangkan Ezra menatap ke arah Radhit untuk meminta saran mengikuti permintaan Satria atau tidak.
Radhit mengangguk-angguk kepalanya, meng-iyakan pertanyaan yang melalui tatapan Ezra.
"yaudah gue beli bunga dulu Sat,"ujar Ezra.
"thanks Zra,"ucap Satria sedikit lega.
dari arah samping Ferro dan Farel membawa kotak P3K dan cemilan untuk Satria.
"ini bos, obatin luka Lo."ujar Ferro memberikan kotak P3K tersebut kepada Satria.
"thanks,"ujar Satria menerima kotak P3K tersebut.
"kalo Lo laper, ganjel aja sama cemilan ini."ucap Farel yang di angguki oleh Satria.
Satria mulai mengobati luka bekas kejadian tadi bersama Dirga, Satria tahu betul Dirga sangat kecewa kepada Satria.
apa Black wolf dan Antranos akan terjadi permusuhan lagi?
pertanyaan itu seakan-akan membuat Satria terpikir kejadian satu tahun lalu oleh Kaka kelasnya, Satria harap kejadian itu tidak terulang kembali.
namun jika terulang, Satria bisa apa?
****
Ezra membawa pesanan Satria, yaitu bunga untuk Aira. Ezra tidak yakin Satria akan berhasil, Ezra jika berada di posisi Aira pun akan merasakan se-kecewa itu kepada Satria.
siapa sih yang mau di anggap selingkuh padahal tidak ada niatan seperti itu?
terjebak dalam keadaan seperti itu sangatlah menyakitkan, Ezra hanya berharap semuanya kembali baik-baik saja.
Ezra mendekat ke arah Satria memberikan sebuket bunga yang di pesan oleh Satria, Satria menerima bunga tersebut lalu mengucapkan terimakasih kepada Ezra.
Satria berjalan menuju ruangan Aira, Satria harap saat berada disana dirinya di terima oleh keluarga ataupun Sahabat-sahabatnya Aira.
dan Satria juga berharap saat sampai, yang di dengarnya adalah kabar bahagia bukan keburukan.
selama berjalan Satria terus merapalkan doa-doa agar Aira sadar dan mau memaafkannya, walaupun Satria tidak yakin akan hal itu.
sesampainya di depan ruangan Aira, ternyata Aira masih belum sadarkan diri membuat Satria kembali duduk tidak jauh dari tempat kelurga Aira menunggu.
Satria di temani oleh sahabat-sahabatnya untuk memastikan Satria akan baik-baik saja, mereka sebenarnya tahu apa yang terjadi dengan Aira.
namun Radhit ataupun yang lainnya enggan memberi tahu Satria, biarkan Satria mengetahuinya sendiri tanpa mendengar dai mulut orang lain.
pintu ICU terbuka dan menampakkan sang dokter dan suster memberi tahu kondisi Aira, Satria mendengar dokter menyebutkan penyakit.
Aira mempunyai penyakit?
kenapa dirinya tidak mengetahui hal itu?
Satria menghampiri orang tua Aira, orang tua Aira berdiri menatap Satria.
"Tante, om. sayang mau bertanya boleh?"tanya Satria.
"silahkan,"jawab Arga kembali duduk, Satria pun duduk di samping Arga.
"apa Aira mempunyai penyakit?"tanya Satria membuat mereka semua menatap ke arah Satria.
benar kata Aira, lambat Laun Satria akan mengetahui penyakit Aira.
sahabat-sahabat Aira saling tatap lalu mengangkat kedua bahunya, membiarkan ayah Aira menjelaskan semuanya kepada Satria.
Arga tersenyum manis mendengar pertanyaan Satria, lalu menepuk paha Satrai. seolah-olah mengisyaratkan agar bersabar.
"sebenarnya,"
-kisah Satria & Aira-
spam Next part yu!!!
jangan lupa follow akun Instagram @sasya_ssya & @wattpad_ssya untuk mengetahui informasi Cerita yang saya buat!
jangan lupa follow akun tiktok rainhujan_ yu!!!
spam komen suapaya semangat upnya !
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah Satria & Aira [End]
Novela JuvenilSeandainya waktu bisa ku putar kembali, akan ku buat kisah kita lebih berarti dan tidak ada kata akhir dari segalanya. Hanya waktu yang mampu mengerti, betapa berat perpisahan ini. Semoga cerita ini menjadi kenangan yang paling indah. Terimakasih...