kabar kembalinya Satria sudah menyebar di seluruh Antero SMA Mandala, dari ara gerbang SMA Mandala.
Antranos berjalan dengan inti Antranos di paling depan, membuat mereka menjadi pusat perhatian apalagi kabar Satria yang kembali.
aura most wented Satria begitu melekat, Satria berjalan dengan santai melewati para murid yang terkagum-kagum akan ketampanan Satria.
Aghatta, Alleta dan Zia yang baru sampai di SMA MANDALA pun sama terkejutnya dengan murid-murid yang lain.
"gue seneng Satria bisa kaya dulu lagi,"ujar Zia.
"gue juga seneng dia mau ikut pensi. kata Radhit, Satria mau ikut pensi karena dulu Ara minta Satria buat ikut pensi katanya."ujar Aghatta.
"yaudahlah bagus berarti, disana Ara pasti seneng banget."ujar Alleta.
mereka bertiga pun berjalan memasuki SMA Mandala, Satria berhenti di depan parkiran.
tempat itu dimana Satria di berikan gantungan kunci oleh Aira, Satria menyimpan gantunga itu di kunci motornya.
Satria melihat kunci motornya, ada gantungan kunci bergambar koala tersebut.
"gue akan jaga barang ini baik-baik Ra,"batin Satria bermonolog.
Satria pun melanjutkan jalannya menuju kelas, anggota Antranos berpencar menuju kelasnya masing-masing.
sedangkan inti Antranos berjalan menuju kelas mereka, XII BAHASA 2 yang murid-muridnya terkenal jail.
Satria memasuki kelasnya, biasanya ketika melihat ke laci mejanya selalu ada kotak berwarna biru yang berisikan roti namun kebiasaan itu sekarang sudah tidak ada.
"Sabar, pasti seiring berjalannya waktu Lo bisa terbiasa tanpa Ara."ujar Radhit dengan menepuk pundak Satria.
"thanks Dhit."ucap Satria yang di angguki oleh Radhit.
bel masuk pun berbunyi, pelajaran pertama dimulai dengan wajah yang siap-siap frustasi.
****
bel sekolah berbunyi sepanjang koridor SMA Mandala, Satria keluar dari kelasnya dan berjalan menuju kantin.
Satria berhenti berjalan saat hendak memasuki Kantin membuat sahabat-sahabatnya pun ikut berhenti.
"di sini Ra, tempat di mana kamu memanggil nama aku."batin Satria bermonolog lalu tersenyum.
mereka pun kembali berjalan memasuki kantin yang sudah di penuhi oleh orang-orang yang kelaparan, Saria duduk di bangku pojok kantin.
tempat dimana anak-anak Antranos yang beristirahat di kantin, mereka kadang suka kesini jika memang bosan dengan mie ataupun gorengan mba Yani.
Satria memesan nasi goreng dan es teh, itu adalah makanan yang akan menjadi favoritnya sekarang.
Semenjana kenal Aira, Satria sering sekali makan nasi goreng dan minumnya es teh. makanya Satria memesan itu biar Satria terus merasakan bahwa Aira ada di sampingnya walupun raganya sudah tidak ada.
"Lo yakin mau kaya gini terus,"ujar Radhit.
"gue tau Aira udah gak ada di dunia, tapi gapapa kan gue ngelakuin apa yang biasa gue lakuin sama Ara kaya gue pesen makan yang sering di pesen Ara buat gue."ucap Satria.
"iya juga sih, terserah Lo deh gue jadi bingung."ucap Radhit menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"santai, gue lagi berusaha buat ngebiasain semuanya kaya dulu kok."ujar Satria.
"thanks bro Lo udah mau bangkit."
"kalo aja waktu itu Tante Bunga gak kasih kota polkadot pink itu ke gue, mungkin gue gak bakalan bangkit dan bakalan terus terpuruk."
"emang isinya apaan sih?"
"itu adalah barang Ara buat gue saat di udah gak ada."
"Ara niat gitu mempersiapkan itu buat Lo?"
"kalo cinta yang berbuat kita bisa apa."
"ye kampret."ucap Radhit membuat Satria tertawa, Radhit senang bisa membuat Satria kembali tertawa.
"gue berhasil Ra, buat pujaan hati Lo ketawa."batin Radhit bermonolog.
sebelum Radhit memberikan kotak polkadot pink itu, Bunga sempat memberikan Radhit surat yang berisikan.
"dhit ini gue Ara, mungkin Lo bakalan Nerima surat ini di saat gue udah gak ada di dunia ini. gue minta satu permintaan ke Lo boleh ya?"
"tolong jagain Satria, selalu ingetin dia makan kalo enggak mag nya kambuh. dan bikin dia ketawa kaya waktu gue masih sama dia."
"makasih dhit, jangan lupa bahagia langgeng terus ya sama sahabat gue."
seperti itu tulisan yang Aira tulis di surat itu, Radhit sebisa mungkin bakalan ngelakuin permintaan Aira.
Satria mulai menyantap makanannya sendiri, dan Radhit pun sama.
setelah selesai makan Satria dan sahabat-sahabatnya berjalan menuju rooftop SMA Mandala, untuk mengeluarkan rasa penatnya dengan melihat pemandangan dari atas.
Satria menaiki anak tangga lalu membuka pintu rooftop, tempat ini temapat dimana Aira dkk sering kesini untuk menikmati semilir angin.
"gue inget banget di sini kita sering kumpul bareng Aira dkk."ujar Ezra.
"gue inget Lo sama Ara pernah berantem di sini."ujar Ferel.
iya, tempat ini memang penuh kenangan bersama Aira. disini bukan hanya Satria yang selalu bersama Aira tetapi mereka juga sering bercanda gurau disini degan Aira dkk.
tempat dan kenangan yang paling berharga bagi Satria.
-kisah Satria & Aira-
spam Next part yu!!!
jangan lupa follow akun Instagram @sasya_ssya & @wattpad_ssya untuk mengetahui informasi Cerita yang saya buat!
jangan lupa follow akun tiktok rainhujan_ yu!!!
spam komen suapaya semangat upnya !
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah Satria & Aira [End]
Teen FictionSeandainya waktu bisa ku putar kembali, akan ku buat kisah kita lebih berarti dan tidak ada kata akhir dari segalanya. Hanya waktu yang mampu mengerti, betapa berat perpisahan ini. Semoga cerita ini menjadi kenangan yang paling indah. Terimakasih...