SREK SREK SREKTARA mengucek bagian bawah gamisnya yang tadi pagi ia pakai ke pasar. Seorang pengendara sepeda motor tidak sengaja membuat lumpur terciprat ke bajunya ketika ia sedang memilah beberapa sayuran, dan tanpa meminta maaf terlebih dahulu pengedara itu langsung pergi begitu saja.
Saat itu Tara berusaha meredam amarahnya. Ia menahan hasratnya yang sangat ingin meneriaki pengendara itu dengan kalimat makian yang sudah tersusun rapi di otaknya. Rupanya sabar itu tidak mudah. Dalam perjalanan pulang pun gadis itu terus saja mengelus dadanya.
Setelah berhasil membersihkan lumpur dari gamis yang ia pakai ke pasar tadi, ia melanjutkan mengucek pakaian kotor lainnya. Begitu seterusnya sampai selesai.
Usai mencuci seluruh pakaian, Tara lanjut membersihkan tubuhnya dengan air hangat. Ia berniat untuk mensucikan diri saat ini. Karena darah haidnya memang sudah tidak lagi mengalir.
Seperempat jam kemudian, Tara keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk yang sengaja ia kalungkan di lehernya.
Sesampainya di depan pintu kamar langkahnya terhenti. Ia merasa seperti ada orang lain di rumahnya selain dirinya.
Tanpa berpikir panjang Tara membalikkan tubuhnya. Sedetik kemudian matanya terbelalak kaget, mulutnya sedikit menganga, ia tak percaya ini.
Tara jadi teringat sesuatu, tadi usai berbelanja Tara meninggalkan belanjaannya di meja teras, dan ketika mengambilnya kembali untuk kemudian ia simpan di dapur ia lupa mengunci pintu kembali dan malah langsung bergegas ke kamar mandi.
Ah.. betapa cerobohnya ia
Plutak
Tuk
Tara menjatuhkan sisir yang sedari tadi digenggamnya.
"Astaghfirullah" sebut Tara tanpa mengecilkan volume suaranya.
Diegy yang semula fokus pada ponselnya, dan tak menyadari kehadiran Tara langsung mendongak usai kegaduhan yang gadis itu ciptakan.
Diegy tertegun mendapati penampilan Tara. Gadis itu kini sedang mengenakan daster rumahan berlengan pendek dan handuk toska yang tergatung di leher mulusnya. Kulitnya yang seputih susu berhasil menguasai kepala Diegy. Dan rambutnya yang pekat itu sangatlah pas dengan warna kulit lehernya, mengakibatkan imajinasi liar Diegy tak terkendali.
Mendapat tatapan penuh nafsu dari Diegy, refleks Tara menutupi kepalanya dengan handuk yang tadi ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya.
"M ma mas a ada apa kesini lagi?" Tara gelagapan.
"ada yang ke ket ketinggalankah?" lanjutnya.
Diegy masih menatapnya sembari tersenyum miring.Kemudian laki-laki itu mulai beranjak dari duduknya, mendekati Tara, membuat gadis itu semakin gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR ADDICT (END/REVISI)
Romance"Mampukah cinta mengatasi masalalu?" Diegy Abian Devra, seorang CEO dari salah satu perusahaan ilegal yang bergerak dibidang industri narkoba sekaligus pewaris tunggal Abian group salah satu perusahaan terbaik se asia yang bergerak di bidang penerb...