7. Ikhlas🍒

6.7K 481 46
                                    

SEAN, saya perintahkan kamu untuk menyelidiki seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEAN, saya perintahkan kamu untuk menyelidiki seseorang. Nanti fotonya saya kirim ke whatsaap kamu" ucap Diegy pada pengawal pribadinya lewat ponsel.

"Baik pak, kalau begitu saya pamit undur diri untuk kembali bertugas"

Sambungan panggilan terputus..

Diegy tersenyum licik.

Lihat saja siapa yang akan menang.

Diegy melemparkan ponselnya ke atas sofa, meraih botol mineral lalu meneguk cairannya hingga tandas, kemudian meremas botolnya sampai tak terbentuk.

Ah.. benar-benar sudah tidak sabar dengan hasilnya.
___________

"Jadi kenapa Tara? Kenapa tiba-tiba meminta bibi dan paman berkumpul?" Tanya Ratih pada Tara.

Tara meremas kedua tangannya, berusaha menetralisir rasa gugupnya.

"emmm jadii gini bi, paman" Tara menatap keduanya.

"Eee itu..." ucapan Tara menggantung. Ia mengipaskan kedua tangannya, entah mengapa ia tiba-tiba merasa gerah.

"kamu apa sih yang mau diomongin, yang jelas dong.." ketus bi Ratih.

"Sabar dong bu" pak Andi selaku suami bi Ratih menasehati.

"Jadi ada apa Tara? Apa sebenarnya yang ingin kamu sampaikan pada kami?" Lanjut Andi.

"Jadi begini paman, ada yang berniat melamar Tara. Dia lelaki yang baik, insyaallah shaleh" jelas Tara hati-hati.

"Laki-laki yang diucapkan Tara sama dengan laki-laki yang datang tadi pagi bukan bu?" Andi menoleh ke arah Ratih.

Sementara yang ditanya gelagapan.

Tara mengerutkan kening. Tadi pagi ada yang melamarnya?

Jantungnya berdegup kencang. Semoga mas Azam, semoga apa yang dipikirkannya saat ini tidak terjadi.

"iiya ibu ga tahu pak. Yang jelas setahu ibu dia ada hubungan sama Tara. Iya kan Tar? Tadi pagi dia datang bersama keluarganya sembari membawah oleh-oleh sangat banyak" Jelas Ratih.

Tara menatap Ratih lekat.

"Siapa bi?" Tanya Tara dingin.

"Pacar kamu"

"Siapa?" Bentak Tara.

"Diegy"

Tara meremas kedua tangannya.

"Terus lamarannya bibi terima?" Tanya Tara lagi, setetes air mata jatuh di pipinya.

"Ya iiya dia kan pacar kamu"

"Kapan aku bilang dia pacar aku?" Tanya Tara tajam.

"Lah waktu itu kan dia yang bilang kalau dia itu...

YOUR ADDICT (END/REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang