6. Gudeg Bu Tjitro 1925🍒

7.2K 500 40
                                    

TARA melangkah memasuki restoran, matanya berkeliling mencari keberadaan Azam hingga akhirnya ia pun berhasil menemukan laki-laki tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TARA melangkah memasuki restoran, matanya berkeliling mencari keberadaan Azam hingga akhirnya ia pun berhasil menemukan laki-laki tersebut. Azam duduk di sebelah pojok kanan bagian belakang tepat di samping jalan menuju dapur restoran.

Laki-laki itu belum menyadari kedatangan Tara, ia sibuk dengan gadget di tangannya. Tara melangkah menghampirinya.

"Assalamualaikum mas" 

Azam gelagapan, terkejut. "Eh waalaikumsalam"

Tak sengaja kedua mata mereka bertemu, beberapa detik kemudian tersadar, Azam langsung melepas kontak mata mereka dengan mengalihkan pandangan ke sembarang arah lalu beristighfar. Tara pun melakukan hal yang sama.

"kamu sudah dari tadi datang? Maaf saya ga fokus" Azam terkekeh.

"Oh nggak mas, baru aja kok" ucap Tara, tangannya menarik kursi kemudian duduk di hadapan Azam.

Hening beberapa saat. Rasa canggung menguasai keduanya.

"ekhem" Tara berdeham.

"Jadi ada apa mas?" Tanya Tara.

Azam mengetukkan jari telunjuknya pada meja, bingung harus memulai percakapan dari mana. Ah bodoh sekali, padahal dia yang mengajak Tara bertemu. Mengapa sekarang malah dia yang grogi?

"Jadi gini Tara" Azam memulai sembari membetulkan posisi duduknya.

"jadi... saya sudah mengatakan niat saya pada ummi jauh-jauh hari, dan ummi setuju. Kita hanya tinggal mengatur waktu lamarannya"

Tara menunduk, jantungnya berdegup kencang. Ia masih tidak percaya. Apakah ia siap menikah di umur yang masih terbilang muda?

"Tara" panggil Azam.

"Hm iya mas?" Tara kembali mendongakkan kepalanya, menatap Azam.

"Kamu bisa bantu saya membujuk paman bibimu? Saya dan ummi butuh rembuk bersama mereka selaku wali kamu"

Tara tampak berpikir.

Apa bibi akan setuju?

Aku coba tanya aja deh nanti.

"Aku coba dulu ya mas" ucap Tara sembari tersenyum.

Azam mengangguk. Kemudian mengecek jam tangannya "Sudah jam setengah lima ada baiknya kita pesan menu buka puasa dulu," Azam memberikan satu buku menu pada Tara.

YOUR ADDICT (END/REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang