4.Tertarik

14 2 2
                                    

Okey kita lanjutt
Semangat bacanya!

Marisa pov:

Aku berjalan menuju seorang laki laki yang disuruh duduk di sampingnya.
Perlahan lahan aku berjalan mendekatinya namun ntah mengapa tiba tiba kaki ku tersandung oleh kaki seseorang.

Aku pun hampir terjatuh, namun seseorang tiba tiba bangkit dari tempat duduk dan langsung menangkapku lebih tepatnya memelukku.

Aku terdiam sejenak dan mengingat wajah yang ada di depan ku. Dan betapa kaget nya aku

"Whatt!!! Manusian Arogan!" sontak aku mengatakannya.

Tiba tiba iya juga kaget dan bukannya membantuku berdiri dia malah melepaskan tangannya dari pinggangku hingga aku terjatuh kembali.

"Aww" rintihku saat tubuhku terjatuh

"Wahh anak baru udah buat heboh aja nih"ucap Udin

"Mana tadi di peluk lagi sam Anggara"lanjut Udin dan disambut tawaan teman sekelasnya.

"Diem! "ucap mereka berdua bersamaan.

"Anak anak sudah! Kembali ke tempat duduk masing masing"perintah bu Halifah

Anggara pov:

Aku terkejut saat melihat gadis menyebalkan tadi ada di pelukkanku, sontak akupun melepaskannya.

Ya tuhan kenapa dia lagi, aku sudah berharap tidak bertemu gadis tidak berterima kasih ini!!

Setelah semuanya duduk,aku pun ikut duduk dan diikuti gadis sialan itu!

Aku menarik nafasku panjang"hmm hari yang menyebalkan".

Selama pelajaran kami hanya diam dan hening.

Authour pov:

Kring kring kring

Jam istirahat pun berbunyi Marisa keluar kelas dengan lesu, ternyata tadi pagi iya tidak membawa uang saku. Iya tidak tahu harus bagaimana mana perutnya keroncongan. Nasib terlalu baik untuknya.

Marisa duduk di samping koridor sekolah.

Anggara pov:

Aku meminta udin untuk membeli 2 roti selai di kantin mak jinah, aku memang sengaja membeli dua agar jika udin meminta aku masih punya 1 okey.

Aku melihat gadis menyebalkan tadi duduk di koridor sekolah. Aku mendengar dia berkomat kamit dan suara Perutnya yang terdengar nyaring.

Udin sudah datang dan membawa banyak roti, ternyata marsel sudah memberinya uang, dan Udin memberiku 3 roti.

Kufikir dari pada mubazir lebih baik ku beri kepada cewe menyebalkan itu kasihan juga dia_ralatt buat apa aku kasihan sama cewe sialan macam dia cihh!! Garis bawahi aku hanya tidak mau makanan ini mubazir!

Ku beri roti ini ke gadis itu, dan dia malah bertanya ckk! Menyebalkan.

"kenapa? Mau ngasih aku? Kasihan sama aku? Atau.. "belum selesai Marisa bicara Anggara langsung memotongnya.

"ga! Gw ga mau makanan ini mubazir gitudoang! Jangan kepedean deh lo cih! "balas anggara dengan nada kasarnya.

"dasarr cowo arogan klw mau ngasih ya ngasih aja ga usah pakai marah marah kali"balas marisa berdecak kesal.

Aku langsung berbalik mendengar perkataan gadis itu. Ntah mengapa lidah ku tak bisa dikendalikan dia tidak mau menurut denganku ckkk!.

"iyaaa aku ngasihh ini karna aku kasihan sama kamu puass!! " ucap anggara lantang.

Ciee ciee ada benih benih nih:v

Udah dulu yaa gaes ampe sini dulu
Jangan lupa vote and komen byee!!

Anggara (The End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang