7.Ternyata dia menarik.

1 2 0
                                    

Haii gaes Authour lanjut yaa
Vote and komen!!


Marisa pov:

Entah mengapa saat dia  membentak ku pertahanan ku langsung hancur seketika dan mataku mengeluarkan butiran butiran air yg begitu hangat.

Dia langsung memelukku,aku pun kaget dengan reaksinya ini namun aku tidak menolak pelukkannya yg begitu hangat dan membuat hatiku tenang.

Setelah beberapa saat aku berhenti menangis dan dia melepaskan pelukkannya, jujur saja aku sudah nyaman seperti ini.

Dia berkata kepadaku"hey kenapa kamu menangis"dengan nada sendu nan lembut yg tak pernah terdengar ditelingaku, yaa yg kudengar biasanya hanyalah ocehannya.

Aku hanya terisak tanpa membalas perkataannya, namun dia tiba tiba berdiri dan menarikku pergi.

Dia membawa ku serta menarik tangan ku untuk keluar dari sekolah,, lagi dan lagi perasaan ini muncul kembali rasa gugub dan jantungku yg berdetak tak karuan,, sungguh aku tak tau perasaan apa ini.

Dia membawa ku naik ke mobilnya dan langsung melajukan mobilnya.

Diperjalanan kami hanya diam, hingga iya menghentikan mobil nya di sebuah hutan yg luas.

Aku sangat kaget kenapa dia membawaku kesini?

"kenapa kita kesini?jangan jangan kamu mau apa apakan aku yaa!?! "ucapku khawatir.

Dia turun dari mobil dan menarik tangan ku untuk turun,, aku pun menolak namun karna kekuatannya jauh lebih besar dariku terpaksa aku hanya mengikutinya.

"Kita mauu kemana!! "

"heyy Anggaraaaa kita mauu kemanaa!?! "ucapku dengan nada takut.

Setelah hampir sampai dia menutup mataku. "heyy apa yg kau lakukann!!"tanya ku dengan suara yg cukup keras.

"diam dan ikuti aku"jawabnya yg membuatku merinding.

Setelah beberapa saat mataku pun di buka olehnya..

Akuu sangat terkejut saat melihat pemandangan dihadapan mataku.

Yaa kami sedang ada di atas sebuah lembah yg memiliki banyak pepohonan dan bunga berwarna warni di dalamnnya.

"Tuhan ternyata ada tempat seindah ini di duniamu yg sudah tercemar"ucapku

"tentu saja ada,, dan ini tempat biasa aku membuang amarahku,,didalamnya sudah berisi amarah dan rasa bosanku, sungguh tempat inilah satu satunya titipan tuhan yg paling terbaik untukku"jawabnya yg langsung membuat hatiku tersentuh.

"aku sungguh meminta maaf kepadamu semenjak hari itu  aku sangat merasa bersalah,, tak pernah sekalipun aku merasa sebersalah ini terhadap orang lain"lanjutnya lagi

"maafkan aku"ucapnya kembali

Sungguh aku tak pernah melihat sisi lembut ini sebelumnya dari diri Anggara,yg ku tahu dia hanyalah pria arogan dan kasar yg selalu membuatku kesal.

"udah udah gapapa aku udah baikan kok,makasih yaa udah bawa aku kesini"ucapku

Authour pov:

Setelah mereka merasa puas melihat indahnya lembah tersebut mereka kembali manaiki mobil dan pergi melintasi jalan jalan yg dilalui tadi.

Saat di jalan Marisa melihat pohon apel yg berbuah banyak.

"Anggaraaa stopp"ucap marisa

"kenapa"jawab anggara

"akuu mauu apel ituu"balasnya

"tapi kan punya orang marisa"jawab Anggara

"gpp klw di jalan itu rezeki yg lewat tauk lagi pula ga ada rumah nya"balas marisa.

"yaudah deh ayo ambil"jawab anggara

Marisa dan anggara ingin pengambil apel tersebut namun terlalu tinggi dan tak bisa diraih.

"Anggara manjat dong"ucap marisa dengan senyum miringnya.

"ahh ga gw gabisa manjat"balas Anggara yg membuat marisa tertawa.

"masa anak geng ga bisa manjat sih"ucap marisa yg membuat anggara tertantang.

"iyaa iyaaa nih gw manjat deh cantik"balas anggara yg membuat pipi Marisa memerah  merasa malu.

"yg ituuu Anggaraa bukann yg ituu yg merahhh"ucap marisa

"inii merah marisaaa"balas anggara

"iyaa tapi itu ga besar apelnyaaa"ucap marisa

Anggara pun meraih apel yg di tunjuk tunjuk marisa tadi"sungguh cerewet"batin Anggara

Anggara semakin dekat menggapai apel tersebut namun...

Brukk

Okey sampai disini dulu..
Klw next komen yaa gaessb!
Babayyy

Anggara (The End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang