11.Cemburu

1 1 0
                                    

Lanjutt

Anggara pov:

"aleta? Kenapa lama sekali? Kenapa kamu datang setelah sekian lama?Kenapa?!?"ucap anggara dengan tatapan kosong kepada gadis cantik itu.

Setelah mengingatnya tiba tiba kenangan kami yg sudah terhapus di pikiran ku kini kembali menghantuiku.

Aku tak tahu lagi harus bagaimana dan langsung naik ke atas serta masuk ke kamarku.

Ku banting pintu kamarku hingga suaranya menggema seisi rumah.

#
#

Setelah beberapa saat mataku terbuka,,dan aku mulai mengingat keadaan tadi disaat sebelum aku tidur.

Aleta.. Iya adalah teman masa kecilku dan cinta pertama ku yg dulu membuat ku trauma akan kehilangannya walau umurku masih 11 tahun tapi goresan hati ini masih terasa di benakku.

Bodoh,, mungkin para orang tua berkata seperti itu karna kenapa anak kecil bisa mencintai sedalam itu.

Yaa aku memang bodoh dan sekarang aku takk peduli lagii padanya.

Aku bangun dari tempat tidurku dan mengambil jaket ku serta kunci motorku.

Aku tak tahu mau kemana sekarang.. Jika kemarkas sama saja tak berguna mereka malah tambah bikin pusing kepalaku. Tanpa sengaja dengan tatapan kosong aku berhenti di depan rumah Marisa,, aku bertanya tanya kenapa aku disini.

Saat aku ingin memutar motorku untuk pergi Marisa datang menghampiriku.

Marisa pov:

"Aku keluar dari rumah karna rumah lagi kosong dan sunyi lebih baik aku mencari udara segar"ucapku dalam hati.

Saat membuka pintu kulihat ada motor yg tak asing di mataku,, yaa motor Anggara.

Aku menghampirinya saat iya ingin pergi
"Anggaraa!!"teriakku

"Marisa"ucapnya dengan wajah yg lemas.

"Kenapa Anggara"tanyaku

"ikut gw yu ntr gw ceritain plis kali ini aja temenin gw Marisa"ucap anggara dengan memohon dan di jawab anggukan oleh marisa.

Anggara membawa marisa ketaman dekat rumah Marisa.

"kamu kenapa anggara coba cerita deh"tanyaku antusias kepada anggara.

"gw tadi kan abis pulang nganter lo, terus ampe rumah ada tamu.. Dan gw ga nyangka banget tamu nya aleta cinta pertama gw waktu kecil"ucap Anggara sedih.

Aku sedikit merasa sakit saat kata"cinta pertama"mendarat di bibir anggara namuun dengan sigab aku mengendalikan ekspresi ku kembali.

"loh bagus dong kamu harusnya seneng bisa ketemu cinta pertama lagi,, pasti cantik kan hm"ucapku datar.

"gaa gw ngerasa luka lama gw kembali,dia satu satunya  orang yg udah buat gw bahagia serta rasa sakit yg tak terbendungkan Marisa hiks"tangis Anggara tak dapat di tahan lagi.

"ihh kok ketua geng bisa nangis cemen ah dasar cengeng huu"ucapku yg membuat kami tertawa.

"nah gitu dong ganteng ketawa,,ga ketawa aja ganteng apa lagi ketawa huu berdamage"ucapku kembali.

Anggara terkikik geli mendengarnya"hehh aku tau yaa kamu seneng dibilang ganteng jangan sok ilfil deh"ucapku agar moodnya kembali membaik.

"gw udah biasa kali di bilang ganteng toh udah dari sananya"balasnya dengan sombong.

"dasar orang kaya sombong"ejekku dan langsung berlari darinya, dia juga ikut mengejarku.

Sedangkan dari kejauhan ada yg memperhatikan mereka.. Siapakah itu??

Marisa dan Anggara pun pulang ke rumah masing masing.

#
#

Authour pov:

Saat pagi hari marisa mengerjabkan matanya tak kala melihat mentari menyinari jendela kamarnya.

Hari ini adalah hari minggu dan dia sudah berjanji bertemu anggara pagi ini.

Saat marisa sudah siap untuk keluar rumah,,ada tamu yg mengetuk pintu rumah mereka.

"buka nak " ucap ibu marisa seakan tahu siapa yg akan datang.

Saat membuka pinta marisa kaget,,ada tubuh gagah didepan pintu.marisa akui dia sangat tampan..

"yuk masuk nak Axel"ucap ibu marisa

Marisa masih bingung siapa Axel itu? Dia tidak pernah datang ke rumah ini? Atau marisa yg tidak mengingatnya?.

"Marisa ini Axel Dirgantara,, Marisa mau ibu jodohin sama dia.. Marisa mau kan? Axel anak temen ayah kamu dulu,dia anaknya baik terus mewarisi perusahaan ayahnya."ucap ibunya antusias.

"whatt!! Jodoh buu!"

Okeyy thanks

Anggara (The End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang