#18 Playlist: Wondering

1.3K 188 41
                                    

"Hah?"

Arjun terkekeh pelan sembari menatap handphone-nya yang beberapa saat lalu ia keluarkan dan mengarahkannya kepada Shelma. Sadar dengan apa yang baru saja pria itu lakukan, Shelma berdecak dan memukul tangannya.

"Ih, Arjuna! Lo fotoin gue ya?!"

Arjun masih tertawa sambil menatap hasil jepretannya sendiri. Setelah tawanya mereda dan digantikan dengan senyuman manis miliknya, Arjun memperlihatkan hasil jepretannya itu kepada Shelma.

"Tenang aja. Lo kelihatan lucu kok di sini. Bengongnya lucu."

Shelma menatap Arjun keki dan menggelengkan kepalanya. "Gimana enggak bengong? Lo ngomongnya ngawur sih."

Arjun mengulum senyum lagi lalu meletakkan handphone-nya di atas meja. "Bagian mananya yang ngawur? Lo mau jadi pacar gue?"

"Lo masih nanya?"

Arjun tertawa. "Kalau lo anggap itu ngawur, berarti emang ngawur. Tapi kalau lo anggap serius, gue juga bakalan serius, Shel."

"Dasar enggak jelas." sungut Shelma dan Arjun hanya tertawa lagi menanggapi ocehan gadis itu.

Arjun mengangkat pandangannya, memperhatikan bagaimana Shelma sekarang sedang sibuk bercerita tentang series netflix yang baru-baru ini sedang ia tonton. Arjun tidak begitu paham, tapi meluangkan waktunya untuk mendengarkan cerita gadis itu. Ia merasa takjub dengan bagaimana ia dan Shelma bisa secepat itu memiliki hubungan yang dekat—walau mereka belum lama berkenalan.

Ia tersenyum, masih memperhatikan Shelma bercerita dengan semangat. Arjun tidak ingin berbohong lagi kepada dirinya sendiri, bahwa ia ingin mengenal Shelma lebih dalam lagi, lebih jauh lagi, dan lebih dari seorang teman.

☘☘☘

"Thank you buat malem ini ya, Jun. Makasih juga udah beliin orang rumah makanan." kata Shelma seraya mengangkat dua plastik yang ia bawa di tangan kirinya sambil mengulum senyum di wajahnya.

"Anytime, Shel." balas Arjun. "Thanks juga udah nepatin janji lo."

"Berlebihan banget sih, Jun? Cuma makan malam doang."

"Ya... Tapi enggak semua orang mau nepatin basa-basinya, Shel."

Shelma manggut-manggut, menyetujui ucapan Arjun.

"Gue balik ya? Sampai ketemu hari senin, Shel." kata Arjun lagi dan bermaksud untuk menutup kaca helmnya.

Namun sebelum Arjun sempat melakukan itu, Shelma tiba-tiba mengangkat tangannya dan menyentuh rambut Arjun. Pria itu tersentak kaget dan refleks memundurkan kepalanya.

"Eh, sorry, ada daun nyelip di helm lo, Jun." ujar Shelma sambil mengangkat satu helai daun yang terselip di dalam helm milik Arjun.

Arjun mengerjap dan mendesah pelan. "Lo tuh ya, Shel..."

"Eh, kenapa?" tanya Shelma mengerjap bingung.

Arjun tertawa kecil dan menggeleng pelan. "Enggak ada. Gue balik beneran nih."

"Iya, hati-hati. Kalau udah sampai rumah jangan lupa kabarin gue, ya?"

Arjun mengangguk-angguk dan menyalakan mesin motornya. Setelah itu ia berbalik, meninggalkan rumah Arumdalu. Sebelum Arjun menjauh dari rumah tersebut, ia melihat Shelma lewat kaca spionnya dan memastikan gadis itu sudah masuk ke dalam rumah. Setelah sosok Shelma tak terlihat lagi di sana, barulah Arjun mengencangkan motornya.

Shel, lo pasti enggak sadar deh, kalau pernah baperin anak orang.

☘☘☘

Playlist : He's Just Not Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang