05

2 0 0
                                    

Mentari POV :

Setelah aku memastikan mobil Izal menjauh dari pekarangan rumahku, aku segera melangkah untuk masuk kedalam rumah

Ku buka Pintu Rumahku

"Assalamualaikum" ucapku

"Waalaikumsalam warahmatullah" ucap semua orang yang berada didalam rumah

Akupun tersenyum kepada semua orang yang berada disana.

"Alhamdulillah sudah pulang nak. Mana Izal?" Tanya Bunda

"Sudah pulang Bun" jawabku

"Berdua aja?" Tanya ayah padaku

"Enggak yah, Alhamdulillah bareng Ranti Juga" Jawabku

"Ayo duduk nak" ucap Bunda.

Lalu akupun duduk didekat Bunda dan Bang Razi menghadap para tamu.

"Nak, kenalin ini om Irvan, itu istrinya Tante Iren dan juga anaknya, Irwan" ucap ayah memperkenalkan tamu-tamu yang sedari tadi memandangku dan selalu tersenyum padaku

Oh jadi yang kemarin diobrolin sama Ayah dan Bunda itu keluarga ini

"Assalamualaikum om, Tante, kak Irwan. Saya Mentari panggil aja Tari" ucapku memperkenalkan diri sambil mencoba tersenyum ramah

"Masya Allah cantik sekali kamu sayang" ucap Tante Iren

"Gak salah pilih kan mih?" Ucap Om Irvan

"Tentu pih" jawab Tante Irene

"Alhamdulillah.. Tante juga cantik sekali" ucapku

"Bisa aja nih calon mantu" ucapnya

"Tadi Tante banyak sekali mendengar cerita tentang kamu, katanya kamu pinter masak, jago bikin kue, Rajin sekali ya" ucap Tante Irene

"Yang jago itu Bunda kok Tante, Tari hanya bantu-bantu aja" jawabku

"Suka merendah emang anaknya Tan" ucap Bang Razi. Lalu ku dengar semuanya tertawa

Lalu ku cubit paha bang Razi pelan

"Aww" ringis bang Razi

"Eh jangan berantem disini, malu tuh sama nak Irwan" ucap Ayah

"Nak Irwan mau ngobrol sama Tari?" Ucap Ayah

Ku lirik dia, hanya mengangguk menjawab pertanyaan Ayah

"Boleh.. Di taman belakang aja ya biar enak gitu ngobrolnya bisa saling mengenal satu sama lain" ucap Ayah. Lalu ku lirik ayah 'apa-apaan sih ayah'

"Qil, ayok nak. Ajak Irwan ke taman belakang. Dan suruh mbak siapkan makanan dan minuman dibelakang" ucap ayah lagi. Aku pun mengangguk pasrah dengan permintaan ayah

"Mari kak" ucapku mengajak kak Irwan untuk ke taman belakang

"Hati-hati ada setan lewat tuh, bahaya nanti" ucap Bang Razi

"Abang mahhh" ucapku

"Raziii, jangan digodain terus adiknya" ucap Bunda.

"Marahin Bun" ucapku pada bunda

Aku dan kak Irwan duduk di bangku taman dekat Lapangan Bola Basket. Memang dibelakang rumahku tersedia lapangan Basket karena Abang sangat suka olahraga basket

"Neng, ini minum dan kue nya" ucap Mbak yang tiba-tiba datang membawa beberapa cemilan dan minuman

"Makasi mbak" ucapku berbarengan dengan kak Irwan

Mbak tersenyum kemudian kembali kedapur

"Tari, umur berapa ya?" Tanya kak Irwan membuka dialog percakapan kami malam ini

SEINDAH SENYUM MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang