08

2 0 0
                                    

AUTHOR POV

Seminggu berlalu dari pertemuan Mentari dan Irwan kala itu, kini keluarga besar Irwan sudah bersiap untuk pergi kerumah Tari bermaksud untuk meminang gadis cantik yang selalu dengan Jilbab Pashmina nya itu.

"Kamu sudah siap?" tanya Irvan kepada anak bujangnya yang sebentar lagi akan meminang gadis cantik anak dari sahabatnya

"Siap Pih" jawab Irwan dengan tegas

"Alhamdulillah, yuk kita sama sama berdo'a terlebih dahulu semoga kita diberikan keselamatan, kelancaran untuk hari ini dalam rangka mengantar Irwan meminang Pujaan hatinya. Berdo'a dimulai" ucap Irvan

Semua yang ada disana menundukkan kepala seraya berdo'a kepada yang Maha Kuasa untuk kelancaran proses lamaran Irwan hari ini

Dilain tempat, Tari yang sedang dirias oleh MUA merasakan sensasi yang berbeda dari biasanya. Degdegan, Panik, Ragu segalanya terasa campur aduk. Entah harus senang atau sedih, Hari ini baginya sangat membingungkan.

"MasyaAllah sayang, cantik banget anak Bunda" ucap Fira memuji anak bontotnya

"Aamiin" jawab Tari singkat sambil sedikit menampakkan senyumnya

"Keluarga Irwan sudah datang, nanti kamu keluar kalau sudah dipanggil MC ya nak" ucap Fira

Tari mengangguk mengiyakan perkataan dari Bunda-Nya. Setelah mengatakan hal itu, Fira (Bunda Tari) langsung keluar untuk kembali menyambut para tamu yang datang

"Sudah selesai mbak, saya permisi dulu ya" ucap seorang MUA ketika sudah selesai membereskan barangnya

"Iya mbak, terimakasih"

Sambil menunggu namanya dipanggil, Tari mencoba menghilangkan rasa tidak tenangnya dengan mencoba memainkan ponsel, lalu tiba-tiba ada chat masuk dari seseorang yang belakangan ini selalu bersarang di Pikiran Tari

Messenger from: Izal

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat atas pertunangannya Qil. Aku turut bahagia mendengar kabar dari Umi semalam. Kenapa kamu tidak bilang Qil? Kamu sudah tidak menganggap aku teman lagi ya? Hahaha ya sudahlah Qil, tidak apa-apa. Barakallah ya Qil, semoga dilancarkan sampai Hari H dan seterusnya. Aku selalu berdo'a, semoga kamu selalu dilimpahkan kebahagiaan oleh Allah SWT. Oiya, mohon maaf aku tidak bisa datang hari ini karena harus mengantar adikku berangkat pesantren ke Cianjur dan aku juga mohon izin untuk kembali ke Pondok untuk mengabdi disana. Terimakasih untuk pertemuan singkat kita selama sebulan ini. Sehat-Sehat ya Qil. Salam dari aku untuk calon suamimu

Tak terasa bulir-bulir bening telah keluar dari mata cantik Mentari. Sesak rasanya saat membaca pesan dari orang yang berhasil membuat dirinya Jatuh Cinta kembali beberapa Minggu yang lalu.

"Maafkan aku zal" gumam Mentari lemah

"Baik hadirin sekalian, kita sambut Bidadari tercantik kita pada hari ini. Mentari Aqila Wijaya." Suara MC terdengar sangat menggelegar sehingga mampu memecah lamunan Tari sejak tadi

Klek

Suara knop pintu kamar Mentari terbuka, dan menampakkan Fira dan Fitri (Tante Mentari) disana

"Ayo nak kita keluar" ajak Fira

"Eh tapi bentar, kamu kenapa Tari? Kok kaya abis nangis?" Tanya Fitri.

"Enggak kok Tan, gak papa" jawab Tari Bohong

Fira yang merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh anaknyapun segera menghampiri Tari lalu merapihkan riasan Tari yang sedikit luntur karena air matanya yang tadi keluar

"Kamu merasa terpaksa melakukan ini ya nak?" Tanya Fira

"Enggak Bun" jawab Mentari

"Kalau kamu merasa keberatan, kamu boleh menolaknya nanti saat memberi jawaban" ucap Fira, lalu kemudian memeluk Tari

"Iya, kami tidak memaksa kamu sayang" ucap Fitri lalu turut memeluk Tari

"Tari akan melakukan yang terbaik Bun, Tan. Tari sudah memikirkannya matang-matang. Kita tidak boleh mengecewakan tamu kan? Yuk kita kedepan, mereka pasti sudah menunggu aku yang cantik jelita ini" ucap Tari sambil tersenyum dan melepaskan pelukan dari Bunda dan Tante nya

"Hahahaha dasar kamu ada-ada aja" ucap Fitri sambil menepuk Bahu Tari

Semua mata tertuju pada perempuan cantik yang baru saja keluar dari kamarnya. Dituntun oleh Fitri dan Fira, Tari terlihat sangat anggun.

"Benar yang ini Kak Irwan?" Ucap MC memulai kembali perbincangan

Irwanpun mengangguk mantap

"Cantik tidak?" Ucap MC lagi

Lagi-lagi Irwan mengangguk dan sedikit tersenyum kikuk. Para keluarga besarpun tertawa melihat tingkah Irwan, namun tidak dengan Tari. Ia hanya sedikit tersenyum dengan pura-pura demi terlihat bahagia diacaranya ini

"Baik, mari kita dengarkan penuturan langsung dari Kak Irwan untuk menyampaikan maksud kedatangannya kesini. Waktu dan tempat, dipersilahkan" Ucap MC

Irwan membawa microphone yang diberikan oleh MC kepadanya. Dengan rasa canggung, untuk pertama kalinya Irwan akan melamar seorang gadis, ia pun segera membuka suaranya

"Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebelumnya terimakasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam acara ini dari mulai MC, tim dekor, tim katering dan lain sebagainya, terimakasih juga saya sampaikan kepada keluarga besar saya yang sudah meluangkan waktunya mengantar saya kesini dan tak lupa terimakasih saya sampaikan kepada Keluarga besar Bapak Abdullah Wijaya beserta Ibu Fira Wijaya yang sudah berkenan menerima kami dengan sangat baik. 2 bulan yang lalu, Papih memperlihatkan satu foto wanita kepada saya lalu beliau berkata "calon istrimu" saya kaget, benar-benar kaget ketika Papih berbicara seperti itu namun tetap saja saya menganggap semua itu hanya bercandaan saja. Lalu 1 Minggu setelah itu, kami tidak sengaja bertemu dengan Pak Wijaya dimesjid Baiturrahman, dan disanalah Papih dan Pak Wijaya membahas mengenai perjodohan saya dan juga anak Pak Wijaya yang sudah dijanjikan sejak kami masih kecil. Saya tidak pernah berpikir akan menikah secepat ini, namun ketika saya dan Mentari dipertemukan tepatnya satu Bulan yang lalu dirumah ini, saya dan Dia akhirnya mulai saling mengenal. Baiklah, mungkin tidak akan panjang-panjang, walaupun saya sudah tahu apa yang akan Tari Jawab, tapi saya akan memastikan sekali lagi. Mentari Aqila Wijaya, bersediakah kamu menjadi istri saya? Membersamai saya dan menjadi penyemangat juga Patner hidup saya dalam keadaan apapun? Saya harap, jawaban kamu akan tetap sama seperti beberapa Minggu yang lalu. Sekian, terimakasih" ucap Irwan lalu setelah itu terdengar gemuruh tepuk tangan dari semua orang yang ada di ruangan itu

"Wah, Bahasanya sangat sangat menyentuh hati ya pemirsa sekalian. Tapi, kok sudah yakin sekali akan diterima ya Kak Irwan ini, maka dari itu, mari kita semua mendengarkan jawaban dari Kak Mentari langsung. Kepadanya saya persilahkan" ucap MC, lalu menyerahkan Microphone pada Tari

Tari mengambil Microphone itu, dan segera berdiri

Bismillah, ayo tari kamu pasti bisa. Insya Allah, ini keputusan yang terbaik untukmu dan dua keluarga ini - ucap Tari dalam Hati

"Bismillahirrahmanirrahim, dengan persetujuan dan do'a restu dari Ayah, Bunda, Keluarga besar Tari dan InsyaAllah keluarga besar dari Kak Irwan juga. Tari bersedia menerima pinangan dari kak Irwan" ucap Tari, lalu semua yang ada diruangan itu mengucapkan "alhamdulillah" seraya memberikan tepuk tangan

Setelah semua rangkaian acara terlaksana, keluarga besar kak Irwan pamit untuk pulang

"Kami pulang dulu ya nak, terimakasih atas jawaban indah hari ini. Semoga sehat ya nak, dan lancar untuk hari besok" ucap Irene ketika hendak pamit pada Tari

"Iya Bu, InsyaAllah" jawab Tari sambil tersenyum dan menyalami calon mertuanya itu

SEINDAH SENYUM MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang