"Kau benar-benar mencintaiku, Debora?" Walau nadanya terdengar
dingin, bisa dibilang ini adalah intonasi Aaron yang terdengar lebih
baik. Tidak ada kata kasar ataupun irama sarkas yang menguar dari
suara bicaranya.
"Ya!! Sangat!" Debora menjawab dengan menggebu-gebu.
Merasa sangat yakin atas apa yang selama ini memenuhi ruang-ruang
hatinya.
"Kalau begitu korbankan kepalamu untuk menyelamatkan
Grace."
Dari tersambar petir hingga tertimpah batu besar nan
menggelinding turun dari atas gunung, tak ada yang bisa
menggambarkan bagaimana rasa sakit yang Debora terima. Bahkan
setelah dua tahun berlalu, ia masih tak ada artinya bagi Aaron. Semua
masih sama, Grace selalu menjadi penguasa nomor 1 di hati laki-laki
itu.
"B-Bagaimana bisa kau mengajukan permintaan ini Aaron?"
Debora tergagap, masih tak habis pikir."Untuk membuktikan cinta tulusmu tentunya." Aaron berucap
dengan santai seakan kepala Debora tak ada harganya di banding
nyawa Grace.
"Tidakkah kau pengecut? Menyelamatkan nyawa wanitamu
dengan mengorbankan nyawa orang lain. Bahkan yang kau korbankan
bukanlah dirimu sendiri.""Jika aku mati, maka tak ada yang layak membahagiakan Grace."
"Ha-hahahaha, semua masih sama. Aku masih tak ada harganya,
bahkan setelah dua tahun berlalu."
"Sungkan untuk mengakuinya tapi itu benar Debora."
"Kau benar-benar lelaki yang kejam Aaron." Intonasinya
memang terdengar santai, namun dalam hatinya ia sungguh menahan
kepedihan.
"Bagaimana? Apa kau masih ingin membuktikan ketulusan
cintamu?"
"Tentu. Aku akan siap dipenggal besok, ini akan tercatat dalam
sejarah. Seorang Duke1
berwibawa dan tegas mengorbankan istrinya untuk menyelamatkan kekasih hatinya." Debora menyeringai. "Kau
pandai memanfaatkan obsesiku padamu Aaron. Bahkan aku tak pernah membayangkan bagaimana bisa putri satu-satunya seorang Kaisar menggantikan hukuman seorang wanita miskin yang tak jelas asalusulnya, hanya kau yang berani menyuruhku melakukan itu!!"
Aaron tahu makna kata-kata sarkas Debora. Ia mengernyit dan
mereka berdua saling bertatapan untuk waktu yang lama."Itu fakta bukan? Jangan menatapku tajam seperti itu. Sebentar lagi kau akan mendapatkan kebebasanmu dan aku akan pergi jauh. Selamat berbahagia Duke Aaron yang terhormat."
Debora membungkukkan badannya sedikit lalu pergi dari sana.Mimpi sialan itu datang lagi.Sudah beralih dimensi dan ingatan pada zaman bodoh itu tak juga hilang dari kepalaku! Ini benar-benar membuatku muak. Ya, kini aku
berada di dimensi masa depan, di mana semua sudah serba canggih
dan instan. Aku bereinkarenasi, namun sialnya dikelahiran kali ini aku masih tak bisa melupakan masa lalu bodoh yang sangat membuatku
muak itu.Sering terpikir olehku untuk kembali lagi pada masa itu, masa di
mana aku menjadi pecundang bodoh hanya karena seorang lelaki. Aku
sangat mencintainya tetapi di saat bersamaan aku juga benci mengakui
diriku selalu tak berdaya ketika menyangkut apa pun tentangnya.
Di tengah malam ini, tepatnya pada malam purnama penuh ini.Aku tidak sadar mengatakan secara langsung, “Tuhan bawa aku
kembali ke sana, aku ingin memperbaiki segalanya, agar ketika terlahir kembali aku tidak muntah hanya karena mengingat lagi masa lalu yang bodoh itu.”Siapa mengira, ternyata Tuhan benar-benar mengabulkan omong
kosongku. Kini aku kembali lagi pada ragaku di masa lalu—Debora Vaske—
Aku tak ingin menjadi bodoh seperti sebelumnya, semoga saja."Putri Debora jatuh pingsan malam itu, itu sebabnya hukuman
untuk Nona Grace diundur. Kaisar dan Putra Mahkota langsung
bergegas menuju ke rumah Duke Aaron."
"Wah dari mana kau tahu info itu?""Aku memiliki banyak telinga."
Begitulah sedikit banyak percakapan antara beberapa pelayan.
Berita mengenai pingsannya sang putri telah menyebar luas. Banyak
orang berspekulasi bahwa putri diracuni oleh Duke Aaron. Karena
sudah menjadi rahasia umum jika Duke Aaron tidak mencintai Putri
Kaisar mereka. Bahkan ini terjadi bertepatan ketika Grace—kekasih
hati sang Duke—akan dihukum penggal. Mereka mengatakan Duke
Aaron membalaskan dendamnya pada kekaisaran melalui putri satu -
satunya kaisar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Debora Vaske
Fanfiction( TERBIT ) ** Debora, satu-satunya putri kaisar yang sangat tergila-gila pada Duke Aaron Vaske Jika putri kaisar kebanyakan lebih memilih menjadi Permaisuri maka berbeda dengan Debora yang lebih memilih menjadi Duchess dari pria yang amat ia cintai...