Obrolan mereka terhenti ketika tiba-tiba saja berhenti di depan mereka pria gagah dengan setelan sutra yang terlihat mewah dan berkelas.
"Hormat yang mulia putri " lelaki itu mengambil tangan Debora lalu mencium punggung tangannya "saya harap anda tidak melupakan saya"
"Bagaimana aku bisa melupakan anda yang mulia Kaisar" gantian Debora yang membungkuk padanya
Itu adalah Samuel Jackey, dia sebelumnya merupakan Putra mahkota kekaisaran seberang. Di umurnya yang terbilang muda, ia sangat cepat menaiki takhta.
Menurut rumor itu terjadi karna Kaisar di sana ingin segera istirahat dan menikmati masa tua nya
"Penawaranku untuk menjadi permaisuriku masih berlaku putri Debora" bahkan Samuel tak peduli jika di samping Debora tengah berdiri Aaron
"Hahahah" Debora tertawa dengan elegan "candaan yang bagus Kaisar, bagaimana bisa aku yang masih memiliki suami lalu menjadi Permaisurimu"
"Apa kau tak keberatan untuk melepas Putri Debora untukku Duke Aaron?"
Aaron yang terpanggil namanya menatap semakin dingin Samuel, musuh pebuyutannya sedari kecil. ia merangkul bahu Debora posesif dan melontarkan kata
"Apakah ini sikap seorang kaisar? Dengan menginginkan istri orang lain menjadi Permaisurinya?" Aaron menatap Debora agak lama lalu mengecup Dahi Debora lama di hadapan Samuel
Semua orang yang menyaksikan keributan itu bersamaan dengan Samuel terkejut karna sikap tiba-tiba Aaron
"Saya harap itu menyadarkan anda kaisar Samuel, jika wanita ini adalah milik saya" Aaron membawa Debora pergi dari sana dengan tatapan terkejut semua orang
Ia pun tak mengerti kenapa dia melakukan itu, tapi Aaron merasa terusik jika miliknya diinginkan orang lain apalagi itu adalah Samuel. Bukan perkara rumor biasa lagi, Samuel dan Aaron memang bermusuhan sedari kecil karna mereka pernah satu akademi dulu ketika kecil. Dan kemampuan mereka selalu beriring-iringan jika Samuel diatas maka di bawahnya Aaron, begitupun sebaliknya. Mereka adalah musuh pebuyutan sedari kecil.
"Wah, kau terlihat keren ketika sedang cemburu Aaron"
Aaron tak menjawab, kini mereka duduk di meja yang sudah bertuliskan nama Debora di sana. 'Princess Debora's place' begitulah tulisannya.
"Perhatian semuanya" pembawa acara di depan sana membuka suara
"Perayaan ini adalah perayaan kesembuhan putri Debora dari pingsannya beberapa hari yang lalu, dan yang mulia Kaisar sangat berbaik hati merayakan perayaan besar dan menyediakan makanan gratis untuk rakyatnya, yang di sambut gembira oleh rakyatnya, teruntuk Kaisar dan keluarganya mari kita berikan tepuk tangan"
Semua orang bertepuk tangan dengan girang
"Dan teruntuk putri Debora" semua mata menatap pada meja Debora dan Aaron "ini semua terjadi karna anda yang mulia putri"
Debora berdiri dan berkata
"nikmatilah perayaan penuh kebahagiaan ini, melihat kalian tersenyum lebar seperti ini. Aku juga tak bisa berhenti untuk menyunggingkan senyumku"
Semua orang terpesona dengan yang mulia Putri mereka
"Duke Aaron, anda sangat beruntung mempunyai istri secantik putri Debora" pembawa acara itu sangat mendalami tugasnya
Aaron hanya membalas dengan senyum tipis dan matanya segera ia alihkan menatap pelayan yang berdiri di ujung pintu dengan kepala yang tertunduk, siapa lagi jika bukan Grace
"Jaga tatapanmu" Debora meremas tangan Aaron yang berada di bawah meja dengan sedikit kencang, tampaknya ia diliputi amarah
Aaron yang kaget dengan tingkah Debora, menatapnya tajam
KAMU SEDANG MEMBACA
Debora Vaske
Fanfiction( TERBIT ) ** Debora, satu-satunya putri kaisar yang sangat tergila-gila pada Duke Aaron Vaske Jika putri kaisar kebanyakan lebih memilih menjadi Permaisuri maka berbeda dengan Debora yang lebih memilih menjadi Duchess dari pria yang amat ia cintai...