"Kau tak mengindahkan kata-kataku sialan!!" Debora begitu emosi hingga nafasnya naik turun "berani-beraninya heh? Berani-beraninya kau menentang keluarga kaisar bajingan!! Kau pikir siapa kau!!!!" satu tetes air mata mengalir di mata kirinya
Aaron kaget, baru kali ini ia melihat Debora seemosi itu
"Kau menganggap pemimpin kekaisaran ini angin lalu? Hanya karna kau seorang Duke yang mempunyai sedikit prestasi dan kau berbangga akan itu dan semena-mena padaku?!!!"
"Duchess maafkan aku, tapi jangan terlalu terbawa emosi. Tabib bilang kondisi Duchess masih sangat lemah" seorang pelayan berdiri mendekat pada Debora
Debora memang masi merasa panas dingin sekarang, ia memejamkan matanya dan menenangkan badannya yang bergetar
Semua nya tak luput dari pandangan Aaron
Hingga Debora berdiri limbung dan dengan sigap Aaron melangkah menangkapnya yang hampir jatuh
"J-jangan sen-" belum selesai Debora bicara kesadarannya telah hilang
Aaron segera menggendongnya dan memerintahkan pelayan untuk memanggil Tabib
Setelah lama Tabib memeriksa Debora ia menghadap Aaron dengan senyum lebar dan mata penuh binar
"Selamat Duke anda akan menjadi seorang ayah"
Semua orang di sana kaget termasuk Aaron. Tunggu bagaimana bisa?
Ah ya ia ingat, ketika menginap di istana setelah deep talk yang ia lakukan dengan Debora peristiwa itu terjadi begitu saja, itu pertama kalinya dua insan itu melakukan kontak fisik yang dalam, tak tau apa yang memulai, hal itu mengalir saja dengan sendirinya.
Aaron tak bisa membohongi hatinya, ia merasa sangat bahagia ia bahkan tanpa sengaja menyunggingkan senyum tipis dan menepuk bahu Tabib itu mengucap terima kasi.
Sama halnya dengan Aaron, semua Ksatria dan Pelayan yang mendengar itu tak dapat menyembunyikan suka cita mereka. Mereka sangat senang semoga dengan adanya anak antara Duke dan Duchessnya mereka berdua dapat bahagia dan berbaikan layaknya suami istri pada umumnya.
Sekeluarnya tabib dari sana, Aaron berjalan mendekat menuju Debora, mengamati lembut mata yang tertutup lelah dan tampak sedikit pucat pada bibirnya. Aaron sangat bahagia hingga spontan mengecup kening Debora lama di hadapan para Pelayan dan Ksatrianya.
"Ekhemm lebih baik kita beri waktu pada Duke dan Duchess" Justin membuka suara dan diangguki oleh semuanya
Hingga tinggallah Aaron dan Debora saja di sana
Perlahan Debora membuka mata diikuti mulut yang mengeluarkan ringisan, yang pertama ia lihat adalah Aaron yang memandangnya dengan tatapan berbeda dari biasanya, sulit di artikan.
"Pergilah dan panggil pelayan kemari" Debora duduk dan memijat kepalanya
"Aku yang akan menjagamu" jawab Aaron seakan tak mau di bantah
Debora memandangnya membuat mereka berdua saling bersitatap
"Apa yang terjadi pada mu?"
"Kita memiliki bayi" ucap Aaron santai
Debora terbelalak
"Bayi? Apa kau mengadopsi seorang anak Aaron?"
"Tidak. Dia ada di dalam perutmu"
Debora lebih kaget lagi dan melirik perutnya
"Candaanmu tidak lucu dan sekarang keluarlah"
"Aku. Serius." Aaron menekankan kata-katanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Debora Vaske
Fanfiction( TERBIT ) ** Debora, satu-satunya putri kaisar yang sangat tergila-gila pada Duke Aaron Vaske Jika putri kaisar kebanyakan lebih memilih menjadi Permaisuri maka berbeda dengan Debora yang lebih memilih menjadi Duchess dari pria yang amat ia cintai...